Lifestyle / Komunitas
Sabtu, 06 September 2025 | 10:45 WIB
17+8 Tuntutan Rakyat (X.com)
Baca 10 detik
  • DPR RI merespons 17+8 Tuntutan Rakyat dengan mengeluarkan 6 poin keputusan.
  • Meski begitu, masih ada sejumlah tuntutan yang dinilai oleh Ferry Irwandi belum terjawab.
  • Publik diimbau untuk tetap mengawal proses ini dan menunggu tanggapan lanjutan dari berbagai institusi terkait.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - DPR RI menjawab 17+8 Tuntutan Rakyat dengan mengeluarkan enam poin keputusan yang telah disepakati oleh fraksi-fraksi partai politik.

Jawaban itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, dalam konferensi pers di kompleks parlemen, Jakarta pada Jumat, 5 September 2025.

Poin yang pertama, DPR RI menyepakati menghentikan pemberian tunjangan perumahan anggota DPR RI terhitung sejak tanggal 31 Agustus 2025.

Kedua, DPR RI melakukan moratorium kunjungan kerja luar negeri DPR RI terhitung sejak tanggal 1 September 2025, kecuali menghadiri undang kenegaraan.

Ketiga, DPR RI akan memangkas tunjangan dan fasilitas anggota DPR setelah evaluasi meliputi biaya langganan.

"Ada listrik dan biaya jasa telpon, kemudian biaya komunikasi intensif dan biaya tunjangan transportasi," kata Dasco.

Poin keempat, anggota DPR RI yang telah dinonaktifkan oleh partai politiknya tidak dibayarkan hak-hak keuangannya.

Kemudian poin yang kelima, pimpinan DPR menindaklanjuti penonaktifan beberapa anggota DPR RI yang telah dilakukan oleh partai politik masing-masing dengan meminta Mahkamah Kehormatan DPR RI untuk berkoordinasi dengan mahkamah partai politik masing-masing yang telah memulai pemeriksaan terhadap anggota DPR RI dimaksud.

Lalu terakhir poin yang keenam, DPR RI akan memperkuat transparansi dan partisipasi publik yang bermakna dalam proses legislasi dan kebijakan lainnya.

Baca Juga: Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil

Namun, dari 17+8 Tuntutan Rakyat, masih ada beberapa hal yang belum terjawab.

Melalui unggahan Instagram, Ferry Irwandi menyebut sejumlah tuntutan seperti pembentukan tim investigasi independen belum terjawab.

"Masih banyak yang belum terjawab. Soal tim investigasi independen, nasib teman-teman yang masih ditahan, penarikan TNI dari pengamanan sipil, reform institusi polri dan beberapa poin lain," tulis Ferry.

Ia pun mengingatkan agar publik tetap menunggu tanggapan lanjutan dari institusi terkait, sekaligus mengawal bersama tuntutan tersebut.

"Kita tunggu tanggapan lanjutan dari semua institusi terkait. Mari kita pantau dan kawal bersama," tandasnya.

Isi 17+8 Tuntutan Rakyat

Berikut adalah uraian lengkap isi dari 17+8 Tuntutan Rakyat. Ada 17 tuntutan jangka pendek dengan tenggat waktu 5 September 2025.

Load More