Suara.com - Dalam momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) resmi meluncurkan program Diktisaintek Berdampak. Inisiatif baru ini diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi Brian Yuliarto sebagai upaya menguatkan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia industri.
“Pagi ini, kami bersama-sama seluruh stakeholder meluncurkan apa yang disebut Diktisaintek Berdampak. Harapannya adalah agar kampus-kampus di Indonesia bisa bergandengan tangan bersama pemerintah daerah dan industri,” ujar Brian dalam sambutannya di acara peluncuran yang digelar di Kemdiktisaintek, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Pendidikan Tinggi Harus Berdampak Nyata
Dalam sambutannya, Brian menegaskan bahwa pendidikan tinggi tidak boleh berhenti pada pengajaran dan publikasi ilmiah semata. Ia mengingatkan bahwa Presiden telah mengamanatkan delapan program prioritas nasional, tujuh di antaranya sangat bergantung pada kontribusi sains, teknologi, dan riset—mulai dari ketahanan pangan, energi, air, hingga transformasi digital.
“Transformasi pendidikan tinggi, sains, dan teknologi harus bisa menjawab empat hal utama: akses pendidikan yang luas, pemerataan kualitas, relevansi dengan industri dan pembangunan nasional, serta dampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menekankan perlunya menghapus sekat-sekat administratif antar kampus, memperluas kolaborasi, dan memastikan setiap fasilitas riset bisa dimanfaatkan lintas institusi. Semua ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem pendidikan tinggi yang inklusif, adaptif, dan terhubung dengan dunia nyata.
Mahasiswa Sebagai Pemimpin Masa Depan
Diktisaintek Berdampak tidak hanya fokus pada dosen dan peneliti, tetapi juga menempatkan mahasiswa sebagai aktor utama perubahan. Brian menyebut mahasiswa bukan sekadar peserta didik, melainkan calon pemimpin masa depan Indonesia yang harus dibekali karakter, kepemimpinan, dan kemampuan kolaborasi global.
“Mahasiswa tidak cukup hanya siap lulus. Mereka harus siap memimpin. Kita ingin mahasiswa yang berdaya saing secara global, berjiwa usaha, dan mampu menciptakan solusi untuk bangsanya,” ujarnya.
Baca Juga: 30 Twibbon Hardiknas 2025, Klik Linknya dan Download Secara Gratis di Sini!
Program ini juga mendorong penguatan peran kampus dalam ekosistem lokal. Melalui kolaborasi antar perguruan tinggi, mentorship lintas kampus, hingga pembukaan akses peralatan dan riset bersama, kampus diharapkan bisa menjadi pusat inovasi regional.
Kolaborasi Penta-Helix dan Fokus pada Dampak
Diktisaintek Berdampak mengusung pendekatan Penta-Helix, yang melibatkan lima aktor utama: perguruan tinggi, industri, pemerintah, masyarakat, dan media. Kolaborasi ini dinilai penting untuk memastikan hasil riset dan inovasi tidak berhenti di jurnal ilmiah, tetapi benar-benar diimplementasikan di lapangan.
Tiga pilar utama dari program ini mencakup:
- Penguatan SDM dan karakter mahasiswa melalui beasiswa, pendidikan kepemimpinan, dan proyek berdampak;
- Kolaborasi antar kampus dan optimalisasi sumber daya pendidikan tinggi di seluruh Indonesia;
- Akselerasi riset dan kebijakan melalui inkubasi startup, platform hilirisasi, serta pusat keunggulan berbasis kebutuhan industri dan masyarakat.
“Kita ingin perguruan tinggi menjadi lokomotif perubahan, dan industri menjadi mitra yang berlari bersama. Perguruan tinggi harus jadi pusat transformasi, mahasiswa penjaga perubahan, dan riset menjadi penunjuk arah pembangunan,” tegas Brian.
Diktisaintek Berdampak hadir bukan sebagai slogan atau proyek sesaat, tetapi sebagai gerakan nasional yang lahir dari refleksi, kebutuhan nyata, dan semangat kolaborasi. Dengan semangat ini, diharapkan pendidikan tinggi Indonesia mampu menginspirasi dan mempercepat kemajuan bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Adu Kekayaan Nadiem Makarim vs Tom Lembong, Disebut Hotman Paris Bernasib Sama
-
Berapa Harga Kulkas Side By Side? 'Standar Kemewahan Baru' dari Rumah DPR yang Dijarah
-
5 Rekomendasi Parfum Wanita Non Alkohol, Tahan Lama hingga 8 Jam
-
6 Poin Jawaban DPR soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Mana Saja yang Belum Terjawab?
-
Kulit Kering dan Kusam? Begini Cara Mengunci Kelembapan Secara Maksimal
-
Mau Cantik Awet Muda? Ini 5 Sunscreen Anti Aging Terbaik Mulai Rp40 Ribuan
-
Siapa Fauzan Sisitipsi, Muazin Salat Jumat di Pestapora yang Viral? Intip Profil Lengkapnya
-
Isi Khutbah Jumat Rhoma Irama di Pestapora Viral: Beri Hidayah ke Para Pemimpin Kami
-
Apa Fungsi Moisturizer Panthenol? Ini 5 Rekomendasi Produk Terbaiknya
-
Skincare Pria Meroket! Apa yang Dicari Pria Asia dalam Perawatan Wajah?