Suara.com - Cara bikin CV online makin dicari banyak orang. Terutama kamu yang lagi berburu kerja atau magang.
CV yang rapi dan menarik jadi kunci pertama lolos seleksi. Apalagi kalau kamu mau daftar ke perusahaan besar. Tapi gimana cara bikin CV online?
CV online bisa dibikin dari HP atau laptop. Kamu nggak perlu jago desain atau coding. Yang penting tahu struktur dasarnya. Sisanya bisa dibantu pakai platform online.
Sekarang ada banyak website untuk bikin CV. Sebagian besar gratis dan gampang dipakai. Kamu tinggal pilih template, isi data, lalu simpan. Semudah bikin status medsos.
Tapi nggak semua CV cocok buat seleksi kerja. Ada jenis CV khusus yang disebut CV ATS.
Kalau kamu belum tahu, yuk simak penjelasan lengkapnya. Ini penting biar lamaranmu nggak langsung kehapus sistem.
Perbedaan CV Biasa dengan CV ATS
CV biasa umumnya dibuat berdasarkan estetika visual. Banyak ornamen, warna-warni, bahkan kadang pakai ikon atau tabel. Buat manusia, CV jenis ini menarik dilihat. Tapi buat sistem komputer, bisa jadi malah membingungkan.
Nah, perusahaan-perusahaan besar saat ini banyak yang pakai sistem ATS (Applicant Tracking System). Ini semacam "penyaring digital" yang otomatis memindai CV kamu. Kalau format atau isi CV nggak cocok, bisa-bisa langsung ditolak bahkan sebelum dibaca HRD.
CV ATS biasanya polos, simpel, dan penuh teks. Tidak ada elemen visual berlebihan. Yang penting adalah struktur data yang jelas, penggunaan keyword yang tepat, serta mudah dipindai oleh sistem. Jadi kalau kamu melamar kerja ke perusahaan besar atau multinasional, pastikan CV-mu ATS friendly.
Baca Juga: Lamar 1.000 Pekerjaan Sambil Tidur? Pria Ini Buktikan Hasil Luar Biasa Berkat AI
Tips Bikin CV Online yang ATS Friendly
Mau CV kamu lolos seleksi awal? Ini beberapa tips membuat CV online yang ramah ATS:
1. Pahami dulu posisi yang kamu lamar. Cek syaratnya, lalu pastikan keyword itu muncul di CV kamu.
2. Gunakan heading yang jelas. Misalnya: Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keahlian, dan sebagainya.
3. Isi data dengan singkat tapi relevan. Hindari terlalu banyak basa-basi atau info nggak penting.
4. Pakai font yang bisa dibaca ATS. Contoh: Calibri, Arial, Georgia, atau Cambria.
5. Hindari penggunaan tabel, grafik, dan ikon. Fokus pada teks yang rapi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?
-
Tren Jadi Konten Kreator Bikin iPhone Tak Resmi Laris, Tapi Hati-Hati Risiko di Baliknya
-
Makna Bunga Lily of The Valley yang Dipilih Selena Gomez untuk Pernikahan dengan Benny Blanco
-
Pidato Kahiyang Ayu di Mandailing Natal Viral Dapat Kritikan Pedas: Singkat, Padat, dan Melet?