Suara.com - Dalam dunia arsitektur modern, pencahayaan bukan lagi sekadar kebutuhan teknis untuk menerangi ruangan. Ia telah berevolusi menjadi elemen desain krusial yang memengaruhi suasana, persepsi ruang, hingga kenyamanan penghuni. Peran cahaya—baik alami maupun buatan—menjadi kunci dalam menciptakan harmoni visual dan fungsional di setiap sudut bangunan.
Pencahayaan alami, misalnya, mampu memperluas kesan ruang dan menghadirkan nuansa alami yang menenangkan. Sementara pencahayaan buatan, ketika dirancang dengan cermat, dapat menciptakan suasana dramatis, fokus pada elemen tertentu, atau menyesuaikan ritme aktivitas manusia sepanjang hari.
Inilah yang pada akhirnya menjadi alasan mengapa pencahayaan kini dianggap sebagai “arsitektur tak kasat mata” yang memperkaya dimensi ruang.
Ya, dalam dunia arsitektur modern, pencahayaan kini telah menjadi bagian penting yang menciptakan suasana, mempercantik tampilan, dan memengaruhi kenyamanan orang yang berada di dalamnya.
Tak heran jika para arsitek dan desainer interior sangat memperhatikan sistem pencahayaan saat merancang bangunan agar fungsional sekaligus menarik secara visual.
Seiring berkembangnya teknologi, tren pencahayaan juga ikut berubah. Dari yang awalnya mengandalkan sistem lampu biasa, sekarang banyak yang beralih ke lampu LED yang lebih hemat energi, punya banyak pilihan desain, dan mudah dipadukan dengan berbagai gaya arsitektur.
Selain itu, penggunaan energi ramah lingkungan seperti tenaga surya juga mulai banyak dilirik, terutama untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau listrik.
Sistem pencahayaan berbasis tenaga surya ini dinilai lebih efisien dan mendukung upaya pembangunan yang berkelanjutan.
Kebutuhan akan pencahayaan yang bisa dipakai di berbagai kondisi juga terus meningkat, terutama untuk bangunan komersial dan industri.
Baca Juga: Manfaatkan Pencahayaan Buatan: Kunci Ivan Momotaro Menciptakan Foto Cosplay yang Bercerita
Di tempat-tempat umum seperti hotel atau kantor, pencahayaan yang tepat bisa membuat ruangan terasa lebih nyaman dan menunjukkan karakter atau identitas ruangan dengan lebih kuat.
Menjawab berbagai tantangan ini, Morgen, brand lokal yang telah hadir sejak 1994 di bawah naungan Favorite Group, mengumumkan keikutsertaannya dalam pameran arsitektur terbesar di Indonesia, ARCH:ID 2025.
Pameran ini akan digelar pada 8–11 Mei 2025 di ICE BSD City, tepatnya di Hall 6 Booth No. 091. Kehadiran Morgen dalam ajang ini menjadi wujud komitmen perusahaan untuk terus relevan di tengah dinamika dunia arsitektur dan desain interior yang terus berkembang.
Melalui booth interaktif, Morgen akan menghadirkan berbagai lini produk unggulan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan proyek hunian, komersial, industri, hingga pencahayaan outdoor dan solar.
Produk-produk seperti LED Downlight, LED Magnetic Series, LED Solar Street Light, dan masih banyak lagi akan dipamerkan serta dapat dicoba langsung oleh para pengunjung.
“Kami ingin memberikan pengalaman langsung kepada para pengunjung untuk merasakan kualitas dan fleksibilitas pencahayaan dari Morgen,” ujar Joseph Kartika selaku General Manager Morgen.
Keikutsertaan di pameran ini juga bertujuan memperluas jejaring profesional dengan para arsitek, desainer interior, dan pelaku konstruksi dari seluruh Indonesia.
Dengan pendekatan konsultatif, pengunjung juga dapat berdiskusi langsung mengenai kebutuhan pencahayaan proyek mereka.
“ARCH:ID adalah platform yang tepat untuk memperkenalkan produk lokal berkualitas tinggi kepada komunitas arsitektur,” lanjutnya.
Sebagai brand yang fokus pada produk berkualitas, aman, dan terjangkau, Morgen terus berinovasi agar dapat mengikuti perkembangan teknologi dan tren global.
Dalam ajang ini, Morgen juga akan menampilkan sistem pencahayaan magnetik yang fleksibel dan mudah diintegrasikan dalam berbagai jenis ruang.
“Kami percaya bahwa pencahayaan yang baik dapat menciptakan pengalaman yang lebih baik,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!