Suara.com - Kualitas tidur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Salah satu faktor yang sering diabaikan tetapi berpengaruh besar terhadap kualitas tidur adalah pencahayaan di kamar kamar.
Banyak orang yang memperdebatkan hal ini karena perbedaan pendapat, terutama bagi mereka yang bisa tidur di dua keadaan yang berbeda, yaitu keadaan ruangan gelap dan terang.
Banyak yang berpendapat bahwa tidur dalam keadaan ruangan gelap memiliki manfaat lebih besar ketimbang dengan keadaan ruangan lampu yang nyala. Namun tak sedikit juga yang mengaku tak bisa tidur karena keadaan ruang yang gelap.
Lalu, bagaimana sebenarnya keadaan ruangan yang baik ketika tidur? Simak inilah selengkapnya.
Lebih Baik Mana, Tidur dengan Lampu Nyala atau Mati?
Menyandur dari healthline.com, cahaya memiliki pengaruh besar terhadap jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun. Saat gelap, tubuh memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang lebih tinggi.
Melatonin membantu menenangkan tubuh dan memicu rasa kantuk. Namun saat ada cahaya, baik dari lampu kamar maupun layar gadget, produksi melatonin bisa terganggu.
Menurut penelitian, paparan cahaya saat tidur, terutama cahaya biru dari lampu LED atau perangkat elektronik, dapat menekan produksi melatonin hingga 50%. Akibatnya, proses tidur menjadi terganggu, tidur menjadi dangkal, dan kualitas istirahat menurun.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang lebih baik bagi kesehatan adalah tidur dalam keadaan lampu gelap.
Risiko Kesehatan Jika Tidur dengan Lampu Nyala
Tidur dengan lampu menyala terutama dalam jangka panjang memiliki berbagai risiko kesehatan sebagai berikut :
Baca Juga: Hati-hati Pola Tidur Berantakan! Ini Dampaknya pada Otak, Emosi, dan Kesehatan Fisik
1. Gangguan Tidur
Terangnya cahaya saat tidur bisa membuat tidur menjadi tidak nyenyak, sering terbangun di tengah malam, atau merasa tidak segar saat bangun. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi karena tubuh tidak sepenuhnya beristirahat saat tidur.
2. Peningkatan Risiko Obesitas
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur dengan cahaya terang cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi. Gangguan tidur bisa memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar sehingga memicu nafsu makan berlebih.
3. Gangguan Metabolisme dan Risiko Diabetes
Tidur yang terganggu dapat berdampak negatif pada sensitivitas insulin dan metabolisme gula darah bahkan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
5 Fakta Terbaru Perseteruan Yai Mim Vs Sahara: Bantah Tudingan Pelecehan, Berakhir Damai?
-
Biodata dan Agama Hengky Gunawan, Pro Player Mualaf Demi Jadi Suami Meyden
-
Beda Latar Belakang Keluarga El Rumi dan Syifa Hadju: Kini Mau Melangkah ke Pelaminan
-
Mendikdasmen Tegaskan Pentingnya Pendidikan Mindfulness untuk Kecerdasan Emosional Siswa
-
Rahasia Cetak The A-Team: Perusahaan Ini Kasih Apresiasi 100 iPhone Buat Karyawannya
-
Bisnis Chef Devina Hermawan, Foto Hasil Masakannya Dicomot Pawon Cetar Milik Keluarga Syahrini
-
5 Tren Makeup Musim Gugur 2025 yang Bikin Tampilan Lebih Glam dan Elegan
-
Berapa Lama Kontrak Magang Nasional 2025? Ketahui Masa Kerja dan Gajinya
-
Bagaimana Cara Cerdas Menemukan Penawaran dan Diskon Menarik?
-
Kenapa Penggugat Ijazah Gibran Batal Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun? Ini Alasan Menohoknya