Suara.com - Pernahkah kamu merasa hidup ini terlalu cepat berlalu, hingga lupa mensyukuri hal-hal kecil yang sebenarnya begitu berarti? Ingatlah kata-kata bijak Buddha tentang bersyukur.
Di tengah rutinitas dan kesibukan yang tiada henti, kita sering kali lupa untuk merenung sejenak dan menyadari betapa banyak hal yang patut kita syukuri.
Dalam ajaran Buddha, bersyukur merupakan bentuk kesadaran penuh atas momen yang terjadi saat ini, sekaligus membuat kita mendekatkan diri pada kebahagiaan sejati.
Banyak kata-kata bijak Buddha tentang bersyukur yang penuh makna dan membuat hati tersentuh.
Buddha mengajarkan bahwa penderitaan muncul dari keinginan yang tak berujung dan ketidakpuasan terhadap apa yang ada.
Sebaliknya, ketika kita melatih diri untuk bersyukur, kita mulai melepaskan keterikatan terhadap hal-hal yang tidak kita miliki dan lebih menghargai hal-hal yang sudah hadir dalam hidup kita.
Melalui kata-kata bijak yang sederhana namun penuh makna, ajaran Buddha dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjalani hidup penuh rasa syukur.
Berikut adalah 30 kata-kata bijak Buddha tentang bersyukur yang bisa menjadi ucapan Waisak 2025.
30 Kata-kata Bijak Buddha tentang Bersyukur
Baca Juga: 55 Kartu Ucapan Hari Raya Waisak 2025 Gratis Bisa Diedit, Klik Link-nya di Sini!
1. Mari kita bangkit dan bersyukur. Jika hari ini kita tidak belajar banyak, setidaknya kita belajar sedikit.
2. Orang yang mulia adalah orang yang sadar dan bersyukur atas kebaikan yang ia terima dari orang lain.
3. Kesehatan adalah hadiah terbesar, kepuasan adalah kekayaan terbesar.
4. Untuk hidup murni dan tanpa pamrih, seseorang tidak boleh menganggap apa pun sebagai miliknya di tengah kelimpahan.
5. Orang yang merasa cukup adalah orang yang kaya.
6. Bersyukur membuka mata hati untuk melihat berkah yang tersembunyi.
7. Syukur adalah bentuk meditasi yang menghubungkan kita dengan saat ini.
8. Ketika kita bersyukur, kita melepaskan penderitaan yang lahir dari keinginan.
9. Ketenangan datang dari menerima dan bersyukur, bukan dari memiliki lebih.
10. Dengan menyadari bahwa tidak ada yang kekal, kita belajar bersyukur atas setiap detik.
11. Jangan anggap kecil satu perbuatan baik, bahkan sekadar senyum bisa menjadi berkah.
12. Bersyukur adalah bentuk welas asih kepada diri sendiri dan orang lain.
13. Setiap momen adalah guru. Bersyukurlah, bahkan pada yang menyakitkan.
14. Bersyukur bukanlah pasrah, melainkan penerimaan dengan kesadaran penuh.
15. Saat kita berhenti mengeluh, kita mulai bersyukur.
16. Bersyukur membuat kita sadar bahwa saat ini sudah cukup.
17. Keajaiban hidup tidak selalu datang dari hal besar, tapi dari kesadaran akan hal kecil.
18. Syukur dan kesadaran berjalan berdampingan dalam jalan kebijaksanaan.
19. Dengan bersyukur, kita memelihara pikiran yang damai dan hati yang ringan.
20. Melatih diri untuk bersyukur adalah bentuk latihan spiritual yang halus.
21. Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada hati yang penuh terima kasih.
22. Bersyukurlah bukan karena semuanya baik, tapi karena kamu mampu melihat kebaikan di dalamnya.
23. Rasa cukup adalah akar dari syukur dan kebebasan dari penderitaan.
24. Pikiran yang penuh syukur tidak punya ruang untuk amarah atau iri hati.
25. Bersyukur adalah langkah awal menuju kebijaksanaan dan pencerahan.
26. Hidup ini bukan tentang memiliki lebih, tapi tentang menyadari bahwa yang kita miliki sudah cukup.
27. Syukur adalah pupuk batin; dengannya, kebahagiaan tumbuh dalam kesunyian.
28. Ketika hati penuh rasa syukur, tidak ada tempat bagi penderitaan untuk berdiam lama.
29. Melihat terang dalam kegelapan adalah bentuk tertinggi dari syukur.
30. Bersyukur adalah bentuk kasih sayang kepada hidup itu sendiri.
Itulah 30 kata-kata bijak Buddha tentang bersyukur. Semoga kutipan di atas mampu menyentuh hati, membukakan kesadaran baru, dan menuntun kita untuk lebih menghargai momen-momen kecil yang sering terlewatkan.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Berita Terkait
-
55 Kartu Ucapan Hari Raya Waisak 2025 Gratis Bisa Diedit, Klik Link-nya di Sini!
-
45 Kata-kata Quotes Buddha Tentang Jadi Orang Sabar, Temukan Ketenangan Sejati
-
8 Larangan Keras di Candi Borobudur Saat Festival Lampion Waisak, Jangan Sampai Kena Denda!
-
Festival Lampion Borobudur Mulai Jam Berapa? Tiket Masih Ada, Ini Cara Belinya
-
30 Kata-Kata Bijak Buddha tentang Kedamaian: Menemukan Tenang di Tengah Riuh Hidup
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!