Suara.com - Kerusakan otak merupakan kondisi di mana terjadi cedera atau penurunan fungsi sel-sel otak yang dapat memengaruhi kemampuan fisik, kognitif, emosional, dan perilaku seseorang.
Kerusakan ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung tingkat keparahan dan penyebabnya.
Penyebab kerusakan otak meliputi trauma fisik seperti cedera kepala akibat kecelakaan, stroke, infeksi otak, tumor, kekurangan oksigen, keracunan, dan penyakit neurodegeneratif.
Kerusakan otak dapat menyebabkan gangguan fungsi saraf dan neurologis, seperti hilang ingatan, kesulitan berpikir, perubahan perilaku, hingga kematian otak total pada kasus yang sangat parah.
Gejala kerusakan otak sangat bervariasi, tergantung bagian otak yang terkena dan tingkat keparahannya, mulai dari gangguan kognitif, fisik, persepsi, hingga emosional.
Berikut adalah tiga kebiasaan saat muda yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan otak, berdasarkan temuan para ahli saraf dan hasil penelitian terbaru:
1. Konsumsi Gula Berlebihan (Minum Soda Setiap Hari)
Kebiasaan mengonsumsi minuman manis seperti soda secara rutin di usia muda dapat berdampak buruk pada kesehatan otak.
Penelitian menunjukkan bahwa asupan gula berlebih berkontribusi pada resistensi insulin, peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, peradangan kronis, hingga penurunan fungsi kognitif.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bahkan dapat meningkatkan risiko demensia, termasuk Alzheimer.
2. Pola Tidur yang Buruk (Kurang Tidur)
Kurang tidur atau memiliki pola tidur yang buruk di masa muda dapat mengganggu kemampuan otak dalam mengingat, berpikir, dan memproses informasi.
Kebiasaan ini juga meningkatkan risiko gangguan mental dan demensia di kemudian hari.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif optimal.
3. Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Mendengarkan musik dengan volume sangat keras, terutama menggunakan earphone atau headphone, dapat merusak sel-sel rambut di koklea telinga bagian dalam.
Kerusakan ini bersifat permanen dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, tinitus (telinga berdenging), serta memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental secara umum.
Gangguan pendengaran juga berkaitan dengan peningkatan risiko penurunan kognitif dan demensia.
Ketiga kebiasaan ini sering dianggap sepele saat muda, namun berdampak besar terhadap kesehatan otak dalam jangka panjang.
Mengurangi konsumsi gula, menjaga pola tidur yang baik, dan membatasi volume musik yang didengarkan adalah langkah sederhana namun efektif untuk menjaga otak tetap sehat hingga usia lanjut.
Dampak kerusakan otak bagi manusia sangat beragam dan bisa sangat serius, tergantung bagian otak yang rusak dan tingkat keparahannya.
Berikut beberapa dampak utama kerusakan otak:
- Gangguan fungsi kognitif dan memori, seperti kehilangan ingatan, kesulitan mengingat informasi baru, dan gangguan berpikir.
- Kesulitan bicara dan berkomunikasi, termasuk kesulitan menemukan kata-kata atau memahami bahasa.
- Gangguan penglihatan, seperti hilangnya sebagian bidang penglihatan, penglihatan kabur, atau perubahan persepsi warna.
- Kesulitan bergerak dan koordinasi, termasuk kelemahan otot, tremor, kehilangan keseimbangan, dan kesulitan berjalan.
- Perubahan perilaku dan suasana hati, seperti mudah marah, apatis, kecemasan, atau perubahan kepribadian.
- Sakit kepala parah dan kejang, yang bisa menjadi tanda kerusakan serius pada otak.
- Gangguan fungsi tubuh lain, seperti kesulitan menelan, gangguan kontrol kandung kemih dan usus, serta masalah pernapasan jika batang otak terpengaruh.
- Penuaan dini otak dan peradangan otak, yang dapat mempercepat penurunan fungsi otak dan meningkatkan risiko demensia, terutama jika kerusakan disebabkan oleh depresi atau stroke.
Kerusakan otak bisa menyebabkan penurunan kualitas hidup yang signifikan dan memerlukan penanganan medis segera untuk meminimalkan efek jangka panjang.
Berita Terkait
-
Kondisi Terkini Pemain Persikad Depok usai Gegar Otak di Lapangan
-
Insiden Horor Liga 2: Pemain Persikad Gegar Otak, PSSI Minta Komdis Bertindak Tegas
-
Tom Holland Buka Suara Usai Gegar Otak di Lokasi Syuting Spider-Man
-
Kronologi Eks Arsenal Meninggal karena Cedera Otak saat Tanding
-
Apa Manfaat Telur untuk Otak Anak? Prabowo Minta Lauk Telur di MBG Harus Direbus atau Diceplok
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sentuhan Dark Arts Hadir di Dunia Streetwear Lewat Koleksi Terbaru Harry Potter, Intip Trennya
-
7 Jajanan Tradisional yang Gluten-Free, Tak Kalah Enak dari Roti-rotian
-
Kenny Austin Apakah Pernah Main Drama Korea? Ini 10 Film dan Serial Suami Amanda Manopo
-
Apakah Amanda Manopo Menjalani Operasi Plastik?
-
Mendalami Rahasia Kecantikan: 5 Inovasi Terbaru dalam Perawatan Kulit
-
Intip 3 Koleksi Jepit Rambut Mewah Nagita Slavina, Ada yang Tembus Rp12 Juta
-
6 Semen Terbaik untuk Konstruksi Rumah Kokoh dan Tahan Lama, Tak Perlu Khawatir Roboh Mendadak
-
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono Menikah, Semangat Tepuk Sakinah Disaksikan Jokowi
-
Terlihat Biasa, Nagita Slavina Enteng Beli Jepit Rambut Seharga Motor Bekas
-
5 Rekomendasi Cat Anti Jamur untuk Bagian Depan Rumah: Tahan Cuaca Ekstrem, Cocok di Musim Hujan