Suara.com - Di kawasan pesisir Jakarta Utara, terdapat satu ruang terbuka hijau yang tidak hanya menyediakan area untuk rekreasi, tetapi juga menawarkan pengalaman pendidikan lingkungan secara langsung.
Greenbelt PIK2 merupakan salah satu kawasan yang dirancang untuk menghadirkan interaksi manusia dengan alam secara aktif. Kawasan ini menjadi lokasi kegiatan edukasi lingkungan yang dikemas melalui berbagai aktivitas praktis bagi anak-anak.
Tempat tersebut juga menjadi tempat beragam spesies tumbuhan dan hewan berkembang. Salah satu kegiatan yang dilakukan di sini adalah pengamatan burung, termasuk jenis-jenis burung pesisir dan burung migrasi yang singgah dalam perjalanannya.
Habitat alami di Greenbelt PIK2 memungkinkan anak-anak melihat langsung perilaku burung di alam terbuka. Beberapa jenis burung yang diamati berasal dari lintas benua dan menjadikan kawasan ini sebagai titik persinggahan selama musim migrasi.
Aktivitas ini memperkenalkan konsep lintas wilayah geografis dan koneksi ekosistem global. Pengamatan burung dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana.
Mulai dari teropong dan buku panduan lapangan, memungkinkan peserta mengidentifikasi burung berdasarkan bentuk tubuh, warna bulu, hingga kebiasaan terbangnya. Aktivitas ini melatih kemampuan observasi dan memperkaya pengetahuan mengenai keanekaragaman hayati.
Selain pengamatan burung, anak-anak juga terlibat dalam praktik pembuatan pupuk organik. Bahan baku yang digunakan berasal dari sampah dapur seperti kulit buah, sayuran busuk, dan sisa makanan.
Proses pembuatan pupuk ini memperkenalkan teknik komposting dasar, termasuk pencampuran bahan hijau dan coklat, pengadukan, serta pengamatan terhadap proses dekomposisi alami. Hasil dari pupuk ini digunakan kembali untuk menyuburkan tanaman di area Greenbelt.
Kegiatan lain yang dilakukan adalah pembuatan Eco Enzym, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik yang dapat digunakan sebagai pembersih ramah lingkungan.
Baca Juga: Dibayangi Asap Batu Bara, Transisi Hijau ke Mobil Listrik Jadi Bumerang?
Proses pembuatan Eco Enzym dimulai dari pencampuran kulit buah dengan gula dan air dalam wadah tertutup, kemudian didiamkan selama beberapa minggu hingga terjadi fermentasi. Anak-anak mencatat tahapan waktu dan mengamati perubahan yang terjadi dari hari ke hari.
Kegiatan ini memberikan pemahaman praktis mengenai pengolahan limbah rumah tangga dan aplikasinya untuk kebutuhan sehari-hari.
Proses fermentasi juga memperkenalkan konsep ilmiah seperti mikroorganisme, enzim, dan perubahan kimiawi secara alami tanpa menggunakan bahan sintetis.
Tanaman yang tumbuh di Greenbelt PIK2 dikurasi agar dapat menjadi bagian dari media pembelajaran. Anak-anak diajak mengenal tanaman endemik, tanaman penyerap polusi, dan tanaman pengusir serangga.
Setiap jenis tanaman diberi papan informasi yang menjelaskan fungsi ekologisnya, nama ilmiah, dan asal habitatnya. Aktivitas ini mendukung pengenalan taksonomi dasar dan manfaat lingkungan dari vegetasi lokal.
Kegiatan pembelajaran dilakukan di ruang terbuka, tidak menggunakan ruang kelas atau papan tulis. Pepohonan besar berfungsi sebagai peneduh, dan area duduk berbahan kayu alami digunakan sebagai tempat diskusi atau praktik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Perjalanan Cinta Meyden dan Hengky, Sempat Beda Agama hingga Pelaminan
-
Terpopuler Lifestyle: Heboh Kulit Jokowi-Iriana hingga Pendidikan Gibran Dikuliti Profesor Singapura
-
4 Zodiak dengan Kepribadian Paling Menarik, Gampang Bikin Orang Jatuh Hati!
-
Converse KW Bikin Rugi? Bongkar Perbedaan Chuck Taylor Asli dan Palsu di Sini
-
Program Petani Keren FAO Digagas, Puluhan Bibit Muda Dilatih Menjadi Agripreneur
-
Terpopuler: Mandalika Menguji Nyali, Joan Mir Sebut Desain Sirkuit Sangat Berbahaya
-
3 Rekomendasi Moisturizer Usia 40 Tahun Penghilang Flek Hitam, Gak Perlu Minder Lagi!
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan