Laporan dari Auriga Nusantara, sebuah organisasi lingkungan, mengungkap bahwa dampak dari aktivitas tambang nikel tak hanya menghancurkan ekosistem alam, tapi juga memberi tekanan serius terhadap roda ekonomi masyarakat lokal.
Melansir dari Binus.acid, salah satu dampak terbesar yang dicatat adalah sedimentasi, yakni timbunan lumpur berlebih yang terbawa air hujan ke laut dari area tambang.
Lumpur ini dapat menutup permukaan terumbu karang, menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam laut, dan mengganggu proses fotosintesis yang vital bagi kehidupan karang.
Bila terumbu karang mati, maka populasi ikan dan biota laut lain yang bergantung pada habitat ini pun akan menurun drastis.
Ini menjadi pukulan telak bagi masyarakat setempat yang selama ini menggantungkan hidup dari laut, baik sebagai nelayan maupun pelaku wisata bahari.
Tak berhenti di situ, pencemaran air laut akibat limbah tambang juga menjadi ancaman nyata.
Limbah yang mengandung logam berat seperti nikel dan zat kimia berbahaya lainnya berpotensi mencemari perairan, merusak keseimbangan ekosistem, dan membahayakan biota laut.
Jika laut tercemar, bukan hanya lingkungan yang menderita—tetapi juga manusia yang mengonsumsi hasil tangkapan dari laut tersebut.
Berbagai organisasi lingkungan pun menyuarakan keprihatinan atas kondisi ini. Mereka mendesak pemerintah untuk segera meninjau ulang izin tambang di Raja Ampat, serta memperketat pengawasan terhadap dampak lingkungan dari industri pertambangan yang makin ekspansif.
Baca Juga: Panduan Snorkeling Ramah Lingkungan: Nikmati Keindahan Laut dan Terumbu Karang Tanpa Merusak
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
5 Tanaman Pengusir Cicak di Rumah, Aman dan Mudah Ditanam!
-
Gak Perlu Ngopi, Cukup Semprot! 5 Parfum Aroma Kopi Ini Bikin Fokus Seharian
-
7 Rekomendasi Sunscreen yang Water Based untuk Kulit Kering, Langsung Meresap Tanpa Lengket
-
5 Rekomendasi Sunscreen Buat Olahraga: Tekstur Ringan dan Bebas Whitecast
-
Duduk Perkara Banyak Band Cabut dari PestaPora karena Freeport: Tuai Kecewa Hingga Putus Kerjasama
-
Disponsori Freeport, Berapa Harga Tiket Pestapora?
-
Profil Kiki Ucup Promotor Pestapora: 'Dicampakkan' Band Gegara Sponsor PT Freeport
-
Sosok Eko Purnomo: Dikira Penjarah Rumah Sahroni, Ternyata Seniman Mendunia
-
Apa Saja Golden Rules JKT48? Tidak Hanya Dilarang Berpacaran
-
Mengenal Sindrom Patah Hati, Begini Cara Pemulihannya