Suara.com - Masyarakat biasanya akan mendapatkan jatah daging kurban di setiap rumah dalam jumlah yang cukup banyak saat Hari Raya Idul Adha.
Bagi yang memiliki kulkas atau lemari pendingin, tentu hal ini tidak menjadi masalah. Berbeda dengan yang tidak memiliki kulkas, menyimpan daging kurban menjadi tantangan tersendiri.
Apalagi Indonesia merupakan negara tropis dengan suhu serta kelembapan yang cenderung tinggi. Supaya daging kurban tetap awet dan layak dikonsumsi, diperlukan metode alami yang dapat menjaga kondisi daging kurban.
Beberapa metode alami ini sudah dikenal sejak lama dan terbukti masih efektif digunakan hingga saat ini. Berikut adalah beberapa cara atau metode menyimpan daging kurban tanpa kulkas yang bisa dilakukan.
1. Direndam dalam larutan air garam dingin
Merendam daging di dalam larutan air garam dingin bisa menjadi solusi yang tepat untuk menyimpan daging tanpa kulkas atau lemari pendingin.
Caranya cukup sederhana, potongan daging direndam \dalam larutan air garam dengan kadar tertentu di wadah tertutup.
Larutan garam ini berfungsi sebagai pengawet sekaligus menambah cita rasa pada daging yang direndam. Daging harus disimpan di tempat yang sejuk selama perendaman, serta air garam yang digunakan perlu diganti secara berkala supaya daging tetap segar dan pertumbuhan bakteri bisa dihambat.
Teknik ini populer untuk menyimpan daging sebelum dimasak karena dapat membantu memperpanjang masa simpan daging tanpa kulkas.
Baca Juga: Takut Kolesterol Naik Usai Makan Daging Kurban? Atasi dengan 7 Cara Ini
2. Dikemas dalam plastik kedap udara
Cara selanjutnya untuk menyimpan daging tanpa kulkas bisa dilakukan dengan menggunakan plastik kedap udara. Walaupun tidak menggunakan alat vakum khusus, pengemasan daging menggunakan plastik tebal dan rapat bisa membantu memperlambat proses pembusukan.
Usahakan agar mengeluarkan udara sebanyak mungkin dari plastik sebelum menutupnya supaya kontak daging dengan oksigen berkurang karena oksigen merupakan faktor utama yang mempercepat pembusukan dan pertumbuhan bakteri.
3. Dibungkus dengan daun pisang atau daun pepaya
Bahan-bahan alami seperti daun pisang atau daun pepaya juga bisa dimanfaatkan sebagai pembungkus alami daging. Daun-daun ini mempunyai sifat antibakteri alami sekaligus dapat menjaga kelembapan daging dalam batas yang aman.
Pembungkusan daging dengan daun juga mampu melindungi daging dari debu serta serangga selama penyimpanan. Daging yang telah dibungkus rapat dengan daun hendaknya disimpan di tempat yang sejuk dan teduh.
4. Penggaraman atau dry salting
Cara selanjutnya adalah dry salting atau penggaraman. Metode ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mengawetkan daging. Proses ini dilakukan dengan melapisi seluruh permukaan daging dengan garam kasar secara merata.
Garam ini akan bekerja dengan cara menyerap cairan dari dalam daging sehingga menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan mikroba yang bisa meyebabkan pembusukan. Setelah proses penggaraman ini selesai, simpan daging di tempat yang sejuk dan kering dalam wadah tertutup rapat.
5. Pengasapan
Selain teknik dry salting, pengawetan daging juga bisa dilakukan dengan melakukan pengasapan atau smoking. Pengasapan termasuk salah satu metode tradisional yang sudah digukana sejak lama dan terbukti ampuh untuk menjaga kualitas daging.
Daging dipotong-potong terlebih dahulu kemudian diasapi di dalam ruang pengasapan dengan suhu yang dikontrol sedemikian rupa agar lapisan luar daging menjadi kering dan beraroma khas asap. Metode ini tidak hanya bisa menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi juga menambah cita rasa unik pada daging.
Itulah beberapa cara atau metode yang bisa diterapkan untuk menyimpan daging tanpa kulkas atau lemari pendingin. Selamat mencoba.
Kontributor : Rizky Melinda
Berita Terkait
-
Makan Daging Kurban Memang Nikmat, Tapi Waspadai 10 Ciri-ciri Kolesterol Naik Ini
-
Takut Kolesterol Naik Usai Makan Daging Kurban? Atasi dengan 7 Cara Ini
-
Update Harga Sembako saat Idul Adha: Harga Beras Hingga Cabai Kompak Turun!
-
Tips Daging Kurban Empuk dan Tidak Bau Prengus, Bikin Hidangan Menggugah Selera
-
Makna Idul Adha: Ketika Pusat Perbelanjaan Menjadi Tempat Menebar Kepedulian
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Terpopuler: Jam Tangan hingga Cara Healing Unik Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa
-
6 Sifat Orang dengan Zodiak Pisces, Romantis tapi Mudah Terbawa Perasaan
-
Boleh Gak Sih Sering Gonta-ganti Skincare? Begini Penjelasan Dokter
-
Siapakah Istri Charlie Kirk dan Apa Pekerjaannya? Ini Profil Lengkapnya, Suami Tewas Ditembak
-
Apa Hukum Membunuh Nyamuk dalam Islam? Ini Penjelasannya
-
Bahaya Tren Minuman Manis, Dokter Wanti-wanti Risiko Diabetes dan Penyakit Kronis!
-
3 Pertanyaan Wajib Dijawab Sebelum Menikah, Jangan Buru-buru!
-
Mengapa Ustaz Khalid Basalamah Dipanggil KPK?
-
5 Tips Memadukan Hoodie Pria agar Terlihat Rapi dan Stylish
-
Profil Ram Chandra Poudel, Presiden Nepal yang Mundur usai Badai Demo dan Kontroversi