Suara.com - Di tengah dominasi festival sastra yang terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, atau Bandung, wilayah-wilayah luar pusat budaya kerap tertinggal dari akses dan ruang apresiasi literasi.
Penulis dan komunitas sastra daerah masih sering menghadapi keterbatasan dalam panggung berkarya, jejaring, hingga perhatian publik. Banyumas, sebagai salah satu wilayah yang kaya dengan potensi dan tradisi sastra, tak luput dari tantangan ini.
Padahal, geliat komunitas dan minat literasi di daerah ini tak pernah surut. Sayangnya, ruang bertemu, berdiskusi, dan berjejaring antar pegiat sastra dan seni masih jarang tersedia.
Minimnya dukungan infrastruktur dan perhatian terhadap ekosistem sastra lokal menyebabkan karya-karya dari daerah seperti Banyumas kerap tersembunyi di balik semangat yang tak terdengar.
Menjawab tantangan tersebut, lahirlah Banyumas International Literacy Festival (BIL Fest) 2025, sebuah inisiatif literasi independen yang untuk pertama kalinya digelar di wilayah ini.
Bertempat di Hetero Space Banyumas pada 12–18 Juni 2025, BIL Fest menghadirkan lebih dari 30 kegiatan publik dan berhasil menarik lebih dari 1.000 pengunjung dari berbagai latar belakang.
Mengusung tema “Temenan”, yang dalam bahasa Jawa berarti serius dan dalam bahasa Indonesia berarti bersahabat, festival ini menjelma menjadi ruang yang inklusif dan hangat. Di dalamnya, penulis, seniman, pembaca, dan komunitas akar rumput saling bertemu dan bertukar ide.
Rangkaian acaranya mencakup diskusi buku bersama penulis nasional, workshop kreatif, pameran seni, pertunjukan musik dan teater, hingga penghargaan Ahmad Tohari Awards bagi penulis muda inspiratif. Festival ini dirancang bukan hanya untuk merayakan sastra, tapi juga memperkuat ekosistem literasi dari bawah.
Sastrawan dan budayawan Ahmad Tohari menyambut baik hadirnya BIL Fest. Menurutnya, kegiatan ini membuka ruang bagi penulis lokal untuk menyalurkan ekspresi dan gagasan.
Baca Juga: Menyusuri Lorong Ilmu! Buku Perpustakaan vs Jurnal Akademik
“Saya senang sekali dengan adanya acara seperti ini yang memberikan wadah bagi para penulis lokal untuk menuangkan inspirasi menjadi sebuah karya,” ucap Ahmad Tohari.
Dukungan juga datang dari Kementerian Kebudayaan RI melalui Direktorat Bina SDM, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan. Dalam upayanya membangun diplomasi budaya, kementerian tengah menginisiasi tujuh program dalam skema Penguatan Ekosistem Sastra. Salah satunya diwujudkan dalam keterlibatan aktif di BIL Fest.
Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI Bidang Diplomasi Budaya, Nissa Rengganis, menyampaikan optimismenya terhadap penyelenggaraan festival ini.
“Saya ikut bersemangat atas antusiasme masyarakat Banyumas dan berharap BIL Fest terus terselenggara setiap tahunnya dengan lingkup yang lebih luas lagi,” kata Nissa.
Kementerian turut mendukung tujuh program dalam BIL Fest 2025, termasuk satu panel diskusi publik bertajuk “Merawat Komunitas, Merawat Pembaca, Merawat Hari Depan Sastra Indonesia” yang digelar pada malam penutupan (18/6/2025).
Diskusi ini menghadirkan tokoh-tokoh penting dalam ekosistem literasi seperti Heru Kurniawan (Rumah Kreatif Wadas Kelir), Hatidriya Hangganararas (Dua Belas Pena), dan Nissa Rengganis sendiri, yang juga dikenal aktif di komunitas Rumah Rengganis Cirebon.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Roll On vs Spray: Parfum Mana yang Paling Awet di Kulit?
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
-
10 Bedak Tabur Terbaik untuk Kulit Berminyak, Makeup Anti Luntur dan Kilap
-
Biaya Masuk Pondok Pesantren Lirboyo, Tempat Gus Elham Menimba Ilmu
-
Menemukan Keajaiban Pantai Sukamade, Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
6 Moisturizer Ceramide untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Jaga Kulit Tetap Lembap dan Kenyal
-
9 Tips Makeup Tahan Keringat agar Wajah Tetap Segar Sepanjang Hari
-
7 Bedak yang Tahan Lama 24 Jam, Kulit Mulus dan Bebas Kilap Seharian
-
Pameran Rempah di Buleleng Resmi Dibuka, Kenalkan Kekayaan Lokal dan Budaya
-
Pesta Inovasi, Kompetisi Kuliner, dan Kopi Dunia Bertemu di Jakarta