Suara.com - Di tengah ketidakpastian ekonomi global seperti inflasi, fluktuasi nilai tukar, krisis energi, dan ketegangan geopolitik kemampuan untuk mengelola keuangan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dalam konteks ini, peran perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga dan pelaku ekonomi menjadi semakin strategis. Perempuan tidak hanya bertindak sebagai penjaga stabilitas rumah tangga, tetapi juga berperan dalam memperkuat daya tahan ekonomi nasional melalui keputusan-keputusan finansial yang bijak.
1. Tantangan Ekonomi Global dan Peran Perempuan
Kondisi ekonomi global saat ini penuh ketidakpastian. Harga kebutuhan pokok meningkat, biaya pendidikan dan kesehatan makin tinggi, dan risiko kehilangan pekerjaan meningkat akibat perubahan iklim ekonomi yang cepat. Dampak ini sangat dirasakan di tingkat rumah tangga, di mana pengelolaan anggaran yang efisien menjadi kunci agar keluarga tetap bertahan.
Dalam situasi ini, perempuan sering menjadi garda terdepan dalam mengelola pengeluaran, memprioritaskan kebutuhan, dan menyesuaikan gaya hidup keluarga agar tetap seimbang dengan pendapatan yang ada. Fleksibilitas dan kecermatan perempuan dalam membuat keputusan finansial menjadi aset penting di tengah ketidakpastian.
2. Perempuan sebagai Agen Stabilitas Ekonomi Keluarga
Sejak lama, perempuan berperan sebagai manajer keuangan keluarga. Namun, di era modern dan dalam tekanan ekonomi global, peran ini semakin krusial. Pengelolaan keuangan yang cerdas seperti mencatat pengeluaran, menyusun anggaran, menabung secara konsisten, hingga berinvestasi membantu keluarga tetap memiliki ketahanan ekonomi.
Perempuan juga cenderung lebih teliti dan hati-hati dalam pengambilan keputusan keuangan, seperti memilih produk keuangan, mengambil kredit, atau membeli asuransi. Hal ini membuat mereka menjadi pilar penting dalam memastikan keberlanjutan keuangan keluarga dalam jangka panjang.
3. Literasi Keuangan sebagai Kebutuhan Mendesak
Tingginya beban ekonomi menuntut perempuan tidak hanya berhemat, tetapi juga memiliki literasi keuangan yang baik. Pengetahuan tentang perencanaan keuangan, proteksi, dan investasi memungkinkan perempuan menyusun strategi jangka panjang dan menghindari jebakan keuangan, seperti utang konsumtif atau investasi bodong.
Baca Juga: Rahasia Sukses Generasi Muda di Era Global: Keterampilan Ini Wajib Dimiliki!
Untuk menjawab tantangan ini, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar acara Financial Literacy for Women bertajuk “Seni Mengelola Keuangan untuk Perempuan”, pada Kamis, 12 Juni 2025, di Jakarta Utara. Acara ini menjadi sarana penting untuk mendorong kesadaran dan pemahaman perempuan terhadap pentingnya perencanaan keuangan.
Lebih dari 600 peserta perempuan, yang terdiri dari pelaku usaha, komunitas, majelis ta’lim, ibu PKK, hingga mahasiswa, antusias mengikuti acara ini. Mereka terlibat aktif dalam sesi diskusi bersama para pembicara ahli di bidang perencanaan keuangan dan asuransi. Para narasumber menyampaikan pentingnya menjaga keseimbangan pengeluaran rumah tangga, membangun komunikasi terbuka dalam keluarga, dan menetapkan tujuan keuangan yang jelas dan realistis.
Sesi tanya jawab menjadi bagian paling menarik, karena menyuarakan persoalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara menyikapi konflik keuangan dalam keluarga besar, strategi menyisihkan dana proteksi tanpa mengorbankan kebutuhan utama, hingga mengelola gaji suami di tengah kenaikan harga bahan pokok agar tidak berujung pada utang.
4. Asuransi dan Investasi sebagai Instrumen Proteksi
Dalam kondisi ekonomi global yang tidak stabil, penting bagi perempuan untuk tidak hanya fokus pada pengeluaran dan tabungan, tetapi juga proteksi dan pertumbuhan keuangan melalui asuransi dan investasi. Asuransi kesehatan dan jiwa dapat memberikan perlindungan dari risiko tak terduga, sedangkan investasi memungkinkan pertumbuhan dana untuk masa depan, seperti pendidikan anak atau dana pensiun.
Perempuan yang aktif dalam dunia kerja atau pelaku usaha kecil menengah juga disarankan untuk memahami produk asuransi usaha dan dana pensiun mandiri agar lebih siap menghadapi gejolak ekonomi.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Tepok Jidat Lihat Situasi Ketidakpastian Ekonomi Global Saat Ini
-
Agustus, Ketua Baleg Bob Hasan Janjikan RUU PPRT Bisa Diketok DPR
-
Lampu Kuning Ekonomi RI, 6 Bulan ke Depan Kehidupan Warga Makin Resah
-
Dear Pak Prabowo! Ekonomi RI Tak Menggembirakan, Rakyat Tak Pegang Duit
-
Desa Jadi Mesin Ekonomi: Kisah Sukses Revitalisasi Pedesaan di China
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha