“Saya pikir kita harus meningkatkan pengetahuan kita untuk memilah sampah. Kalau tidak bisa memilah sampah khusus seperti plastik, bisa memilah dari sampah organik dan anorganik,” jelas Shanti.
Hal ini sendiri penting dilakukan karena jika sampah organik dan anorganik tercampur maka nilainya bisa hilang dan tidak bisa dikelola. Untuk itu, bagi para pemula bisa memulai dari memisahkan kedua jenis sampah tersebut.
Nantinya dari kedua sampah tersebut bisa diolah berbagai hal. Misalnya sampah organik bisa menjadi pupuk, magot, dan lain-lain. Sementara sampah anorganik nanti bisa dijual kepada yang mengumpulkan atau didaur ulang untuk membuat berbagai hal.
“Jadi menurut saya paling mudah memisahkan sampah organik dan anorganik, sebelum mempelajari berbagai sampah lainnya. Tapi dengan memisahkan organik dan anorganik nantinya sampah bisa punya value sehingga bisa di-recycle,” ujarnya.
Kampanye Indonesia Asri
Terkait pentingnya mengolah dan memilah sampah ini. PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) memiliki kampanye Indonesia Asri dan menghadirkan Circle of Beauty 4.0. Ini merupakan program edukatif yang bertujuan meningkatkan pentingnya mengelola limbah kemasan bekas pakai secara bijak seiring dengan pertumbuhan pesat industri kecantikan.
Mengusung mengusung tema “Mindful Beauty, Mindful Earth”, kampanye ini merupakan ajakan kepada masyarakat, khususnya komunitas Indonesia Asri, untuk mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas kecantikan melalui kebiasaan sederhana seperti memilah kemasan bekas pakai.
Di dalamnya menghadirkan sesi yoga interaktif yang dirancang untuk membangun kesadaran diri (self-awareness), selaras dengan tema Mindful Beauty, Mindful Earth. Selain itu, ada juga kolaborasi dengan Earth Love Life, sebuah brand perawatan tubuh dari ParagonCorp yang Earth Love Life berpegang pada filosofi Halal Green Beauty.
“Melalui kampanye ini, kami ingin menumbuhkan pemahaman bahwa kecantikan juga berarti tanggung jawab terhadap lingkungan. Hal ini dapat dimulai dari langkah sederhana, seperti memilah kemasan bekas pakai dengan benar,” kata Shanti.
Baca Juga: 5 Moisturizer Murah Ramah Kantong Remaja: Aman dan Cocok untuk Usia 13 Tahun
Tidak hanya mengedukasi publik, kampanye ini juga mengingatkan pentingnya memilah limbah kecantikan, tetapi juga membuka ruang dialog dan kolaborasi antara pelaku industri, komunitas, serta konsumen untuk mewujudkan gaya hidup lebih asri, sehat, berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kenapa Belakangan Cuaca Terasa Sangat Panas? Kenali Apa Itu Kulminasi Matahari
-
6 Rekomendasi Skincare Whitening Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Terpopuler: Berapa SPP di Sekolahnya Gibran? Sehari 10 Ribu Masih Bisa Nabung
-
Gaya Hidup Sehat dan Ramah Bumi, Tren Baru yang Kian Dekat dengan Anak Muda
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda