Suara.com - Lebih dari sekadar seni menata ruang, Feng Shui adalah kunci untuk menciptakan hunian yang harmonis dan dialiri energi positif. Menurut filosofi kuno ini, rumah dengan Feng Shui yang baik tidak hanya terasa nyaman, tetapi juga diyakini mampu mengundang keberuntungan, kesehatan, dan kemakmuran bagi penghuninya.
Bagi Anda yang sedang mencari rumah baru atau ingin meningkatkan kualitas energi di hunian Anda, mengenali tanda-tandanya adalah langkah penting.
Anda tidak perlu menjadi ahli, cukup dengan sedikit kepekaan untuk mendeteksi aliran energi positif di sekitar Anda. Berikut adalah 7 tanda utama bahwa sebuah rumah memiliki Feng Shui yang baik.
1. Rasa Nyaman Sejak Langkah Pertama
Tanda paling mendasar dari Feng Shui yang baik adalah perasaan nyaman yang langsung menyambut begitu Anda melangkahkan kaki ke dalam rumah.
Perasaan rileks dan betah ini menandakan bahwa qi atau energi kehidupan mengalir dengan lancar. Biasanya, ini tercipta dari perpaduan harmonis antara pencahayaan alami, palet warna yang menenangkan, dan tata letak yang tidak menghalangi.
2. Pintu Depan yang Kokoh dan Terawat
Dalam Feng Shui, pintu depan diibaratkan sebagai "mulut qi", tempat utama masuknya segala jenis energi. Karena itu, pintu depan harus mudah ditemukan, terlihat kokoh, terawat baik, dan ukurannya proporsional dengan rumah.
Pastikan juga jalan menuju pintu depan lapang dan bebas dari halangan seperti pohon besar atau tiang yang bisa menghambat aliran hoki.
Baca Juga: Rahasia Desain Dapur Mewah Rumah Sempit: Trik Lighting & Storage yang Jarang Dibahas!
3. Pencahayaan dan Sirkulasi Udara yang Melimpah
Cahaya matahari adalah sumber energi Yang yang sangat kuat. Rumah yang dibanjiri cahaya alami cenderung memiliki energi yang lebih hidup, segar, dan positif.
Pastikan jendela berukuran cukup besar dan tidak terhalang. Selain itu, sirkulasi udara yang baik juga menjadi kunci untuk menjaga energi di dalam rumah tetap segar dan tidak stagnan.
4. Keseimbangan dalam Dekorasi dan Interior
Keseimbangan adalah kunci. Rumah yang baik tidak harus terasa mewah, juga tidak terlalu kosong. Terlepas dari gaya desainnya, yang terpenting adalah adanya keserasian. Hindari penumpukan barang (clutter) yang tidak perlu, karena hal ini dapat menciptakan energi stagnan yang menghambat keberuntungan.
5. Kehadiran Elemen Alam di Dalam Ruangan
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
No Kusam, Ini 5 Warna Lipstik yang Bikin Wajah Auto Cerah dan Awet Berjam-jam
-
Mengenal Apa Itu Beras Kernel yang Viral di TikTok, Apakah Aman Dikonsumsi?
-
Pakai Sunscreen Malah Bikin Wajah Jadi Abu-Abu, Apa yang Salah? Ini Kata Dokter
-
Ciri-Ciri Sepatu Nyaman untuk Lansia, Intip 4 Rekomendasinya yang Terbaik
-
15 Negara dengan Gaji Anggota DPR Tertinggi, Indonesia Termasuk?
-
Skincare Apa yang Bagus untuk Usia 40 Tahun ke Atas? Simak Tips Anti Aging yang Efektif
-
Profil Arindi Putry, Persit yang Viral Mainkan Keyboard Remix Koplo
-
12 Rekomendasi Sunscreen Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Pilihan Terbaik, Harga Terjangkau
-
Profil Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem yang Pernah Jadi Garda Depan KPK
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial