Suara.com - Peristiwa gempa Rusia berkekuatan dahsyat pada 30 Juli 2025 memicu peringatan Tsunami di sepanjang pesisir Pasifik seperti Indonesia, Jepang, hingga Hawaii. Peristiwa ini menjadi pengingat brutal bahwa tsunami membutuhkan respons yang cepat dan tepat dari kita semua.
Lalu apa yang harus kita lakukan jika ada peringatan tsunami?
Menurut lembaga seperti Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), gelombang tsunami dapat melesat melintasi lautan dengan kecepatan setara pesawat jet. Waktu yang tersedia untuk evakuasi setelah peringatan dikeluarkan sangatlah singkat dan berharga.
Maka, penting untuk mengetahui cara bertahan menyelamatkan diri dari tsunami. Berdasarkan rekomendasi dari para ahli kegawatdaruratan global, ini 10 cara menyelamatkan diri yang krusial ketika mendengar sirene tsunami.
1. Kenali Tanda Peringatan Resmi atau Alami
Peringatan resmi datang melalui sirene, siaran media, atau pesan teks dari otoritas bencana.
Sedangkan tanda alami, kita bisa mengamati dan mewaspadai tanda-tanda alam yang tidak biasa.
Contoh tanda alami, gempa kuat yang berlangsung lebih dari 20 detik, air laut surut tiba-tiba hingga dasar laut terlihat, atau suara gemuruh keras dari arah laut.
2. Evakuasi Segera, Jangan Menunda Sedetik Pun!
Baca Juga: Gegara Peringatan Tsunami, Update Elden Ring Nightreign Mode 2 Pemain Ditunda
Jika kamu merasakan atau melihat salah satu tanda di atas, anggap itu sebagai perintah evakuasi yang mutlak.
Jangan pernah menunda untuk merekam video, mengemasi barang, atau sekadar menunggu untuk memastikan. Rasa penasaran dan keraguan bisa berakibat fatal.
Ada baiknya kamu sudah menyediakan tas siaga bencana berupa ransel di rumah sejak sekarang. Isi tas itu dengan makanan, minuman, obat-obatan, dan pakaian secukupnya.
Selalu letakkan tas darurat di tempat yang mudah terjangkau di rumah. Jadi ketika mendengar sirene tsunami, kamu bisa langsung membawa tas darurat dan melakukan evakuasi tanpa membuang waktu.
3. Pilih Tujuan Evakuasi yang Tepat dan Aman
Tujuan evakuasi utama kamu adalah mencapai daratan dengan ketinggian minimal 30 meter di atas permukaan laut. Selain itu, kamu juga bisa bergerak sejauh minimal 3 kilometer ke daratan.
Jika tidak ada perbukitan, carilah gedung beton bertulang yang kokoh dan naiklah ke lantai 3 atau lebih tinggi.
4. Prioritaskan Nyawa, Tinggalkan Harta Benda
Menurut panduan dari Ready.gov, situs kesiapsiagaan bencana pemerintah AS, kamu harus memprioritaskan nyawa di atas segalanya.
Ambil tas siaga bencana yang sudah kamu siapkan sebelumnya, dan segera bergerak tanpa memikirkan harta benda lain.
5. Gunakan Rute Evakuasi yang Benar, Bukan Jalan Pintas
Selalu gunakan jalur evakuasi resmi yang telah ditandai oleh otoritas setempat.
Jalur ini sudah dirancang untuk menjadi rute teraman dan menghindari area berbahaya seperti jembatan yang mungkin runtuh atau jalanan sempit yang rawan macet.
6. Bergerak Cepat, Gunakan Kaki Jika Perlu
Jika memungkinkan, sebaiknya evakuasi dengan berjalan kaki atau berlari. Cara ini bisa menghindari kamu dari ancaman terjebak macet.
Jika kamu menggunakan mobil dan terjebak macet total, segera tinggalkan mobil kamu dan lanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.
7. Bantu Orang Lain di Sekitar Kamu dengan Aman
Jika situasi memungkinkan, bantulah anak-anak, lansia, atau penyandang disabilitas di sekitar kamu untuk ikut mengevakuasi diri.
Namun, pastikan tindakan menolong tidak membahayakan atau memperlambat keselamatan diri kamu dan keluarga inti kamu secara signifikan.
8. Skenario Terburuk: Bertahan Hidup Jika Tersapu Gelombang
Jika kamu tersapu oleh gelombang tsunami, segera cari dan raih benda apa pun yang bisa mengapung, seperti batang pohon, pintu, atau puing besar lainnya.
Gunakan benda tersebut sebagai rakit darurat. Lindungi kepala kamu dari benturan benda-benda keras yang ikut terseret arus.
9. Bertahan di Tempat Aman, Jangan Kembali Terburu-buru
Setelah mencapai tempat aman, tetaplah di sana hingga ada pemberitahuan resmi bahwa kondisi sudah benar-benar aman. Biasanya, kepastian ini bisa memakan waktu beberapa jam.
Tsunami adalah serangkaian gelombang, di mana gelombang pertama belum tentu yang terbesar, tetapi gelombang berikutnya bisa datang dalam selang 5 hingga 60 menit.
10. Waspadai Bahaya Sekunder Pasca-Tsunami
Saat kembali, area yang terdampak akan sangat berbahaya dan penuh dengan puing-puing tajam, bangunan tidak stabil, dan genangan air yang terkontaminasi.
Hindari genangan air tersebut dan waspadai bahaya lain seperti kabel listrik yang putus, kebocoran gas, atau kebakaran.
Kesiapsiagaan dan respons cepat tanggap adalah faktor penentu keselamatan saat menghadapi ancaman tsunami. Berkaca pada gempa Rusia, sebaiknya mulai siapkan tas siaga bencana mulai detik ini. Jangan lupa, hafalkan cara menyelamatkan diri dari tsunami, ya.
Berita Terkait
-
Gegara Peringatan Tsunami, Update Elden Ring Nightreign Mode 2 Pemain Ditunda
-
Apa yang akan Terjadi saat Gempa Megathrust Guncang Ring of Fire?
-
Oprah Winfrey Dikecam Halangi Warga Evakuasi Tsunami di Hawaii, Simak Kronologinya
-
Waspada! BMKG Umumkan 23 Wilayah Terdampak Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter
-
Air Laut di Indonesia Timur Naik 20 Sentimeter Imbas Gempa Rusia
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
5 Rekomendasi Bedak Glowing yang Bikin Kulit Tampak Sehat dan Tidak Dempul
-
4 Fakta Desa Naga: Sajikan Keindahan yang Terbalut dengan Cerita Legenda yang Menarik
-
Urutan Basic Skincare Malam Menurut Dokter Tompi, Simpel dan Efektif
-
Sejarah Hari Ibu 22 Desember: Perjuangan Sejak 1928, Kini Keluar Jalur
-
Makanan Sehat vs Skincare: Mana yang Lebih Bikin Kulit Glow Up?
-
Mengayuh Harapan di Ujung Timur: Dukungan Sepeda untuk Rumah Belajar Melang
-
5 Sepatu Nike yang Lagi Diskon 50% Lebih di Zalora, Jadi Ratusan Ribu Saja!
-
4 Moisturizer Ginseng untuk Lawan Tanda Penuaan di Usia 50-an
-
5 Motor Matic untuk Touring dengan Jok Empuk dan Suspensi Nyaman
-
6 Urutan Skincare Sebelum Makeup yang Benar agar Tidak Longsor dan Tahan Lama Seharian