Suara.com - Pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman baru-baru ini menjadi sorotan publik. Dia menegaskan bahwa beras oplosan yang beredar di pasaran, meskipun kualitasnya tidak sesuai label, tetap aman untuk dikonsumsi.
Pernyataan itu diungkap seiring banyaknya penemuan beras berkualitas rendah yang tetap dijual dengan label dan harga premium di pasaran.
Sontak pernyataan Andi Amran menuai beragam reaksi dari masyarakat. Banyak warganet yang menganggap Amran tidak peka terhadap hak konsumen.
Mereka menyoroti masalah harga yang tidak sebanding, serta risiko kesehatan yang mungkin timbul jika beras tersebut dicampur dengan bahan-bahan yang tidak seharusnya.
Lantas, sebagai konsumen yang cerdas, bagaimana kita bisa membedakan antara beras asli yang berkualitas dengan beras oplosan atau bahkan beras palsu? Simak penjelasan berikut ini.
Cara Mudah Bedakan Beras Asli vs Oplosan
Membedakan beras asli dari beras oplosan sebenarnya tidak sulit jika kita tahu ciri-cirinya. Dengan sedikit ketelitian, kamu bisa memastikan bahwa beras yang kamu beli benar-benar berkualitas.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu perhatikan saat membeli beras.
1. Warna dan Kilau
Beras asli umumnya memiliki warna putih susu alami, terkadang sedikit kekuningan, dan tidak terlalu mengkilap.
Baca Juga: Istilah Beras Oplosan Tidak Ada, Hanya Beras Tidak Sesuai Mutu dan Label
Sebaliknya, beras oplosan atau palsu sering kali tampak terlalu putih dan mengkilap secara tidak wajar. Kilau berlebihan ini bisa jadi hasil dari pelapisan bahan kimia tertentu.
Jika dalam satu kemasan, kamu menemukan butiran beras dengan warna yang tidak konsisten, seperti campuran putih cerah dengan kusam, itu bisa menjadi tanda bahwa beras tersebut dicampur dari berbagai jenis atau kualitas yang berbeda.
2. Aroma
Beras berkualitas baik memiliki aroma khas yang alami, seperti wangi pandan atau aroma pulen, tergantung jenisnya.
Beras oplosan atau palsu justru sering kali tidak beraroma sama sekali, atau yang lebih berbahaya, mengeluarkan bau apek, menyengat, bahkan seperti plastik terbakar.
Bau yang tidak sedap dapat menjadi tanda bahwa beras sudah terlalu lama disimpan, terkontaminasi bahan kimia atau dalam kondisi rusak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!