Suara.com - Dalam koleksi sepatu Island Series, Adidas Indonesia sudah meluncurkan Adidas Bali dan Adidas Sumatra.
Kali ini, menandai Kalimantan menjadi pulau ketiga yang masuk dalam koleksi Island Series, diluncurkanlah Adidas Kalimantan dengan visualisasi siluet SL72.
Adidas SL72 disebut menjadi pengganti Adidas Samba karena adanya Samba Fatigue atau kejenuhan tren Adidas Samba.
Dirilis pertama kali untuk Olimpiade Munich 1972, SL72 (Super Light) menawarkan pesona retro yang segar dengan cerita yang kuat.
Adidas Kalimantan memiliki dominasi warna hijau dengan kombinasi coklat, krem, serta aksen kuning. Ide tersebut terinspirasi dari sinar matahari yang menembus rimbun daun pepohonan di hutan-hutan Kalimantan.
Berikut ini alasan mengapa Adidas SL72 menarik dan bisa menggantikan Adidas Samba :
1. Samba Sudah Jenuh
Alasan terbesar pergeseran tren adalah kejenuhan pasar. Adidas Samba telah menjadi "seragam" tidak resmi di berbagai belahan dunia, dari kafe hingga panggung mode.
Bagi mereka yang ingin tampil beda, mengenakan sepatu yang sama dengan jutaan orang lain terasa kurang memuaskan. Siklus mode secara alami mencari hal baru, dan SL72 hadir sebagai jawaban sempurna bagi para fashion-forward yang menginginkan alternatif yang belum pasaran.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sepatu Running New Balance yang Bikin Performa Larimu Makin Nyaman
2. Siluet Ramping Dan Khas
Perbedaan paling mencolok antara Samba dan SL72 terletak pada siluetnya. Jika Samba memiliki ujung yang cenderung membulat khas sepatu futsal, SL72 menawarkan profil yang lebih ramping, runcing, dan aerodinamis. Desain ini terinspirasi dari akarnya sebagai sepatu lari, memberikan tampilan yang lebih dinamis dan sleek di kaki. Bentuknya yang tidak terlalu besar membuatnya sangat serbaguna untuk berbagai gaya.
3. Material Nilon dan Suede yang Menarik
Nama SL (Super Light) bukan tanpa alasan. Ciri khas SL72 adalah penggunaan material nilon yang ringan pada bagian atas, dipadukan dengan lapisan suede di bagian depan, belakang, dan area tali.
Kombinasi ini tidak hanya membuatnya setia pada warisannya sebagai sepatu lari yang ringan, tetapi juga memberikan tampilan visual yang lebih bertekstur dan dinamis dibandingkan dengan Samba yang didominasi material kulit.
4. Warisan Sejarah yang Otentik dan Kuat
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Asia Low-Carbon Buildings Transition Bantu Indonesia Wujudkan Bangunan Rendah Emisi
-
Ramai Siswa Keracunan, Bagaimana Cara Kerja SPPG Sediakan Menu MBG?
-
Apa Saja Bisnis Sherly Tjoanda, Perusahaan Tambang Nikelnya Disebut Beroperasi Ilegal
-
Sering Digunakan di Medsos, Apa Arti Sybau Dalam Bahasa Gaul?
-
Bukan Sekadar Daging Bakar: 3 Tips Bikin Pengalaman Makan Steak Makin Berkesan
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
5 Parfum Pucelle Wangi Segar, Murah Meriah Buat Anak Sekolah!
-
4 Rekomendasi Moisturizer Glad2Glow untuk Kulit Bruntusan, Cuma Rp30 Ribuan Bikin Wajah Glowing
-
Ngidam dalam Pandangan Islam, Benarkah Tipu Daya Setan seperti Disebut Suami Kartika Putri?
-
Kulit Berjerawat Pakai Sunscreen Wardah Warna Apa? 3 Varian Ini Paling Aman dan Ramah di Kantong