Suara.com - Potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai USD360 miliar pada 2030. Namun, banyak kreator, pelaku usaha lokal, dan brand masih mencari cara efektif untuk berkolaborasi, menjangkau audiens yang tepat, serta meraih penghasilan layak.
Pemerintah juga menargetkan 9 juta talenta digital pada 2030, menuntut akses lebih luas ke konten edukasi dan peluang ekonomi.
Menjawab tantangan itu, TikTok meluncurkan TikTok One, solusi yang mempertemukan kreator, komunitas, dan brand untuk berkolaborasi mulai dari perencanaan, produksi, hingga distribusi konten.
“Kami percaya, semangat kemerdekaan, kreativitas, dan aksi nyata komunitas TikTok memiliki ruang dan membuka peluang ekonomi di dalam ekosistem kreatif TikTok. Hal ini terlihat dari bagaimana lebih dari 8 juta kreator telah memperoleh penghasilan di TikTok, di mana 63 persen di antaranya mendapatkan penghasilan di atas rata-rata upah minimum di Indonesia,” kata Anggini Setiawan, Communications Director, TikTok Indonesia.
Kreator Alfi Alfarizi memanfaatkan TikTok One untuk meningkatkan penghasilan hingga tiga kali lipat dan membangun rumah impiannya. Brand lokal seperti ASTRO berhasil meningkatkan akuisisi pengguna baru sebesar 40% lewat kolaborasi kreator di bulan Ramadan.
Selain itu, TikTok juga meluncurkan feed STEM yang berisi konten Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika. Sejak peluncuran pada Maret, 52% pengguna yang mengakses feed ini kembali setiap minggu. Kreator STEM seperti Dennis Guido memanfaatkannya untuk berbagi ilmu teknologi pangan dan mendorong pola konsumsi sehat.
Rayakan Kemerdekaan dengan #Serunya17an
Dalam rangka HUT ke-80 RI, kampanye #Serunya17an mengajak masyarakat membuat konten kreatif dan edukatif, mulai dari Surat buat Negeri oleh Reda Gaudiamo, lukisan di replika pesawat daur ulang oleh Erika Richardo, hingga eksplorasi daur ulang tekstil oleh Christie Basil. Laman khusus #Serunya17an menghadirkan tantangan tagar, mini series kemerdekaan, hingga liputan Kuliner Nusantara mulai 13 Agustus.
Kampanye ini berlangsung 12 Agustus–12 September 2025 di TikTok.
Baca Juga: Mewaspadai Risiko Dunia Digital, Mengapa Fitur Pelibatan Keluarga di TikTok Penting bagi Orang Tua?
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi