- Sultan HB X datangi demo dengan iringan gamelan.
- Iringan Gendhing Raja Manggala menandai kehadiran Sultan
- Gendhing Raja Manggala dilantunkan untuk menyambut tamu kehormatan.
Suara.com - Iringan Gendhing Raja Manggala menggema ketika Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mendatangi massa demo di Mapolda DIY pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Lantunan gamelan mengalun sepanjang 'Ngarsa Dalem' berbicara di hadapan massa, yang ditemani dua putrinya, yaitu GKR Condrokirono dan GKR Hayu, serta menantunya, KPH Yudanegara.
"Saya sudah juga berbicara dengan bapak Kapolda, bersama saya ada delapan orang yang itu semua adalah teman-teman anda. Bersama ini juga bersama saya juga berada di sini, saya kembalikan kepada saudara-saudara. Karena itu teman anda, anda semua," tutur Sultan.
Rekaman momen dramatis tersebut beredar di media sosial, dan seketika membuat publik penasaran dengan makna iringan Gendhing Raja Manggala tersebut.
Lantas, Apa Arti Gendhing Raja Manggala dan Kapan Dilantunkan?
Berdasarkan laman resmi Kraton Jogja, Gendhing Raja Manggala termasuk ke dalam kelompok Gendhing Kurmat Dalem. 'Raja Manggala' berarti pemimpin atau raja utama.
Gendhing Kurmat Dalem dilantunkan sebagai bentuk penghormatan khusus terhadap Sri Sultan ketika berjalan keluar kediamannya untuk menghairi upacara adat atau menyambut tamu di kraton (Miyos Dalem) dan ketika beranjak dari singgasana untuk kembali ke kediaman (Jengkar Dalem).
Gendhing Raja Manggala akan dilantunkan kala Sri Sultan keluar dari kediamannya untuk menyambut tamu. Gendhing ini terlantun dari instrumen atau perangkat gamelan pusaka 'Gangsa Ageng'.
Ketika Sri Sultan telah hadir di hadapan para tamunya, Abdi Dalem akan menyerukan 'raus!' ('telah tiba!') dan Gendhing Raja Manggala akan dialunkan.
Baca Juga: Pantai Sanglen Kenapa Ditutup? Ada 4 Permasalahan Lama Antara Warga, Investor dan Keraton
Dalam kasus demo di Mapolda DIY, adanya Gendhing Raja Manggala menandakan Sri Sultan hadir sebagai Raja Kraton Yogyakarta, bukan sebagai Gubernur DIY.
Mengenal Jenis Gendhing Kurmat Dalem
Ada empat jenis Gendhing Kurmat Dalem, salah satunya Gending Raja Manggala. Tiga lainnya yaitu Gendhing Prabu Mataram, Gendhing Tedhak Saking, dan Gendhing Sri Kondur.
1. Gendhing Prabu Mataram
Sama seperti Gendhing Raja Manggala, Gendhing Prabu Mataram juga dilantunkan ketika Sri Sultan menemui tamunya.
'Prabu' berarti 'raja' dan 'Mataram' merupakan dinasti cikal bakal Kraton Yogyakarta. Gendhing ini akan dilantunkan ketika Sultan menemui tamunya tanpa didampingi siapa pun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
5 Sepatu New Balance Diskon Akhir Tahun di Foot Locker, Potongan sampai 50%
-
7 Ide Tukar Kado Akhir Tahun Bareng Bestie, Budget di Bawah Rp30 Ribu
-
5 Rekomendasi Parfum Lokal Pria Aroma Hangat dan Maskulin, Bikin Percaya Diri Meningkat
-
Apa Tema Hari Ibu 2025? Ini Arti dan Makna Logonya Menurut KemenPPPA
-
7 Destinasi untuk Recharge & Reconnect di Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
-
7 Brand Sepatu Lokal Kualitas Premium, Bikin Tampilan Naik Kelas
-
Aturan Main Padel yang Wajib Diketahui, Olahraga Populer Sepanjang 2025
-
6 Skincare yang Harus Dihindari Kulit Berminyak, Pemicu Jerawat dan Komedo
-
8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue