Suara.com - Dalam dunia keamanan dan intelijen, dua nama yang sering muncul adalah Central Intelligence Agency (CIA) dan Federal Bureau of Investigation (FBI). CIA dan FBI adalah lembaga pemerintah Amerika Serikat yang bertugas menjaga keamanan nasional. Namun, tugas, fungsi, dan fokus kerja mereka sangat berbeda.
Nah, artikel ini akan menjelaskan perbedaan CIA dan FBI, mulai dari sejarah, tugas, hingga lingkup operasionalnya.
Beda Sejarah Pembentukan CIA dan FBI
CIA didirikan pada tahun 1947 berdasarkan National Security Act. Pembentukan ini sebagai respons terhadap kebutuhan Amerika Serikat untuk memiliki badan intelijen yang fokus pada ancaman global pasca-Perang Dunia II.
CIA menggantikan Office of Strategic Services (OSS). Fungsinya bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi intelijen asing untuk melindungi kepentingan nasional AS di luar negeri.
Sebaliknya, FBI didirikan jauh lebih awal, pada tahun 1908, dengan nama awal Bureau of Investigation (BOI).
Lembaga ini dibentuk untuk menangani kejahatan federal di dalam negeri, seperti korupsi, penipuan, dan pelanggaran hukum antarnegara bagian.
Pada tahun 1935, namanya diubah menjadi Federal Bureau of Investigation, mencerminkan peran yang lebih luas dalam penegakan hukum federal.
Beda Lingkup Operasional CIA dan FBI
Baca Juga: Apakah Ada Agen CIA di Indonesia? Viral Tuduhan Diduga Anak Purbaya Yudhi Sadewa
Perbedaan utama antara CIA dan FBI terletak pada fokus operasional mereka.
CIA adalah agen intelijen yang beroperasi terutama di luar wilayah Amerika Serikat. Tugas utamanya adalah mengumpulkan informasi intelijen tentang ancaman asing, seperti aktivitas pemerintah asing, terorisme internasional, atau proliferasi senjata nuklir.
CIA tidak memiliki wewenang penegakan hukum, sehingga tidak boleh menangkap atau melakukan penyelidikan kriminal di dalam negeri.
Operasi CIA sering kali bersifat rahasia, termasuk spionase, operasi rahasia (covert operations), dan analisis intelijen strategis.
Di sisi lain, FBI adalah lembaga penegak hukum federal yang berfokus pada kejahatan di dalam wilayah Amerika Serikat.
FBI menangani kasus-kasus seperti kejahatan terorganisir, terorisme domestik, kejahatan dunia maya, korupsi publik, dan pelanggaran hak sipil.
FBI memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan, penangkapan, dan penuntutan pelaku kejahatan.
Selain itu, FBI juga memiliki divisi kontra-intelijen yang bekerja untuk mencegah spionase asing di dalam negeri, yang kadang-kadang membuat tugasnya sedikit tumpang tindih dengan CIA.
Beda Wewenang CIA dan FBI
CIA berada di bawah Direktorat Intelijen Nasional (Director of National Intelligence) dan melapor langsung kepada Presiden AS serta Dewan Keamanan Nasional.
Struktur organisasinya dirancang untuk mendukung operasi intelijen, dengan divisi seperti Direktorat Operasi (untuk spionase) dan Direktorat Analisis (untuk laporan intelijen).
CIA tidak tunduk pada hukum domestik dalam operasi di luar negeri, tetapi tetap diatur oleh pedoman ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
FBI, di sisi lain, berada di bawah Departemen Kehakiman AS (Department of Justice) dan dipimpin oleh seorang Direktur yang diangkat oleh Presiden dan disetujui oleh Senat.
FBI memiliki agen lapangan di seluruh AS dan beberapa kantor di luar negeri, dikenal sebagai Legal Attaché, untuk berkoordinasi dengan otoritas internasional.
Sebagai lembaga penegak hukum, FBI tunduk pada hukum federal AS dan harus mematuhi prosedur hukum, seperti mendapatkan surat perintah untuk penyadapan atau penggeledahan.
Kolaborasi dan Konflik
Meskipun memiliki fokus yang berbeda, CIA dan FBI sering kali bekerja sama, terutama dalam kasus yang melibatkan ancaman terorisme.
Misalnya, setelah serangan 11 September 2001, kedua lembaga ini meningkatkan kolaborasi untuk mencegah terorisme global.
Namun, perbedaan misi dan budaya organisasi kadang-kadang memicu ketegangan.
CIA cenderung lebih rahasia dan berorientasi pada tindakan preventif. Di sisi lain, FBI lebih terbuka dalam pendekatan penegakan hukumnya, yang kadang-kadang menyebabkan perbedaan prioritas.
Secara singkat, CIA dan FBI adalah dua pilar penting dalam sistem keamanan Amerika Serikat, tetapi dengan peran yang berbeda. Kolaborasi mereka penting untuk menjaga keamanan nasional, tetapi perbedaan misi dan wewenang memastikan keduanya memiliki peran yang saling melengkapi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
6 Rekomendasi Parfum Aroma Melati yang Tahan Lama: Semerbak, Harga di Bawah Rp100 Ribu
-
1 Detik Sebelum Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PMO Koperasi Merah Putih Malam Ini
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Dapat THR dan Gaji ke-13? Ini Aturannya
-
6 Rekomendasi Moisturizer Glad2Glow untuk 50 Tahun ke Atas, Wajah Jadi Bercahaya
-
Cara Membedakan Sepatu New Balance 574 Ori dan KW agar Tidak Terkecoh
-
Jangan Cuma Cari Kerja! Ini Cara Generasi Muda Ciptakan Peluang Usaha Sendiri Sejak Sekolah
-
Adu Kekayaan Tasya Farasya Vs Ahmad Assegaf yang Diguncang Isu Cerai
-
7 Rekomendasi Parfum dengan Aroma Kopi Tahan Lama, Bikin Kesan Misterius dan Tak Terlupakan
-
Dompet Aman! Ini 5 Trik Hemat Belanja Kebutuhan Rumah Tangga
-
Mentoring Lintas Generasi hingga Akses Karier: Ini Terobosan Baru Alumni Prasmul