Lifestyle / Komunitas
Selasa, 09 September 2025 | 20:38 WIB
ilustrasi sepatu lari : Tidak menggunakan sepatu lari yang masih baru. Jika ingin mengikuti lomba lari untuk menghindari cedera.
Ringkasan Berita
  • Tidak mengganti sepatu 3–4 bulan sebelum event lari agar kaki terbiasa
  • Setiap kaki berbeda, dokter anjurkan pilih sepatu lari secara langsung bukan belanja daring
  • Teknik lari aman: postur tegak, langkah tidak terlalu panjang, dan pendaratan lembut di mid-foot atau forefoot
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Dokter Subspesialis Kedokteran Olahraga di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Listya Tresnanti Mirtha, menyarankan.

Untuk tidak menggunakan sepatu lari yang masih baru. Jika ingin mengikuti lomba lari untuk menghindari cedera.

“Berlari itu kan bukan kayak pesta atau fashion show yang justru pada saat hari H, biasanya kan kita pakai yang paling baru, justru nggak boleh, yang dipakai pada saat latihan lah yang harus dipakai ketika hari H-nya itu,” kata Listya kepada awak media dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa 9 September 2025.

Listya mengatakan pemilihan sepatu yang nyaman sangat penting untuk menghindari risiko terjadinya cedera.

Ia mengatakan, sepatu yang dipakai selama latihan sehari-hari adalah sepatu yang tepat untuk dipakai saat mengikuti lomba lari.

Hal itu karena kaki sudah menyesuaikan dengan sepatu yang digunakan, dan telah melalui proses tahapan saat latihan.

Ia juga menyarankan untuk tidak mengganti sepatu selama 3-4 bulan sebelum mengikuti lomba lari.

“Jadi, biasanya untuk persiapan event-event lari, biasanya itu nggak disarankan untuk ganti sepatu itu paling tidak 3-4 bulan sebelum hari H. Jadi, kalau emang mau ganti, itu dipakai latihan,” kata Listya.

Ia juga mengatakan, kaki setiap orang juga berbeda-beda sehingga disarankan untuk memilih atau membeli sepatu secara langsung dan tidak melalui daring.

Baca Juga: 6 Fakta Dosen Unissula Aniaya Dokter RSI Sultan Agung Semarang, Viral di Medsos!

Selain memilih sepatu yang tepat, menyesuaikan postur tubuh dan pendaratan yang tepat saat berlari menjadi hal yang penting agar terhindar dari cedera.

Listya menjelaskan saat berlari postur badan harus tegak tidak membungkuk dengan pandangnya ke depan sekitar 10-15 meter, dan bahu rileks.

Kemudian lengan sikunya ditekuk, diayunkan dari bahu, bukan dari pergelangan tangan dengan gerakan natural tidak menyilang di depan dada.

Sementara saat melangkah hindari langkah yang terlalu panjang, dan saat kaki mendarat dilakukan dengan ringan mulai dari telapak kaki tengah (mid-foot) atau belakang kaki (forefoot) untuk mengurangi beban sendi.

“Usahakan kaki mendarat di bawah pusat gravitasi, bukan jauh ke depan tubuh.

Jadi, pendaratan yang dilakukan harus dengan lembut, tidak menghentak. Ini semua tentu saja hal-hal sederhana yang harus dilatih, supaya teknik lari menjadi benar,” saran Listya.

Load More