- Setelah viral pakai penghapus, kini gasing pemadam dibuat dari baterai.
- Meskipun pro kontra di kalangan anak SD, mainan viral ini juga dapat berputar lebih kencang dan lama.
- Bagaimana cara buat gasing pemadam dari baterai ini?
Suara.com - Dunia media sosial, khususnya TikTok, sedang diramaikan oleh sebuah tren DIY (Do It Yourself) yang unik di kalangan pelajar, khususnya anak SD.
Tren viral tersebut adalah cara membuat gasing dari kombinasi tak terduga: penghapus, baterai bekas, dan isi pulpen. Dikenal dengan sebutan "gasing pemadam".
Mainan sederhana ini berasal dari Malaysia, yang mana awalnya dibuat dengan penghapus karet. Dalam bahasa Melayu, penghapus disebut dengan pemadam.
Kemudian mainan viral ini berhasil mencuri perhatian karena kemampuannya berputar kencang dan lama.
Mengapa Gasing Pemadam Begitu Viral?
Namun, di balik keseruan dan kreativitasnya, tren ini memicu perdebatan. Sebagian melihatnya sebagai wujud kecerdasan dan pemanfaatan barang bekas.
Sementara yang lain, terutama dari kalangan pendidik, menyuarakan kekhawatiran. Artikel ini akan mengupas tuntas cara membuatnya, sekaligus menilik dua sisi mata uang dari fenomena gasing pemadam yang viral.
Kunci popularitas gasing pemadam terletak pada kesederhanaannya. Bahan-bahannya mudah ditemukan di sekitar pelajar—bahkan sering kali dianggap sebagai sampah atau barang tak terpakai.
Proses pembuatannya yang tidak rumit dan hasilnya yang memuaskan membuat banyak siswa tertantang untuk mencoba dan memamerkannya. Ini adalah bentuk kreativitas instan yang membanggakan.
Tutorial Membuat Gasing Pemadam Viral
Tertarik untuk mencoba? Prosesnya sangat mudah, namun tetap disarankan ada pengawasan orang dewasa, terutama saat menangani baterai bekas.
Baca Juga: Ancaman Hukuman Bagi Pembuat Gambar Manipulasi AI, Pemain Timnas Jadi Korban
Bahan yang Diperlukan:
- Satu buah penghapus pensil (biasanya berbentuk persegi panjang dan tebal).
- Satu buah baterai bekas ukuran AA atau AAA.
- Isi pulpen bekas (ambil bagian ujungnya yang runcing).
- Gunting atau cutter (opsional, untuk merapikan).
Langkah-langkah Pembuatan:
- Siapkan Penghapus:
Ambil penghapus. Bagian ini akan menjadi badan utama gasing yang memberikan stabilitas. - Lubangi Bagian Atas:
Tekan dan tancapkan bagian bawah (sisi negatif) baterai bekas ke tengah permukaan atas penghapus.
Beri tekanan hingga baterai masuk sekitar setengahnya ke dalam penghapus. Baterai ini berfungsi sebagai pemberat dan poros atas gasing. - Pasang Poros Bawah:
Ambil isi pulpen bekas. Tancapkan bagian ujungnya yang tajam dan runcing tepat di tengah permukaan bawah penghapus.
Pastikan ujung pulpen tertancap lurus dan kokoh agar gasing bisa berputar seimbang. - Uji Coba Keseimbangan:
Letakkan gasing di permukaan yang rata dan coba putar. Jika gasing oleng, periksa kembali posisi baterai dan ujung pulpen. Pastikan keduanya berada tepat di tengah dan lurus secara vertikal. - Selesai! Gasing pemadam sederhana Anda siap dimainkan.
Pro Kontra Gasing Pemadam
Di balik keseruannya, tren gasing pemadam memicu pro dan kontra yang tajam, terutama di lingkungan sekolah.
Sisi Positif: Wujud Kreativitas dan Daur Ulang
Tidak bisa dipungkiri, tren ini menunjukkan sisi positif dari generasi muda. Mereka mampu berinovasi dengan memanfaatkan barang bekas di sekitarnya.
Alih-alih dibuang, baterai bekas dan penghapus sisa diubah menjadi mainan yang menghibur.
Secara tidak langsung, ini adalah praktik daur ulang sederhana yang melatih daya pikir kreatif dan problem-solving.
Sisi Negatif: Peringatan dari Ruang Guru
Di sisi lain, banyak guru menyuarakan keprihatinan. Sebuah unggahan dari seorang guru menjadi viral, berisi imbauan agar siswa tidak lagi membawa atau memainkan gasing pemadam di sekolah.
Kekhawatiran ini sangat beralasan. Salah seorang guru menyatakan, "Awalnya kami melihatnya sebagai kreativitas, tetapi lama-kelamaan aktivitas di kelas menjadi terganggu.
Beberapa siswa bahkan menggunakannya untuk taruhan kecil, yang tentu tidak mendidik."
Poin-poin utama yang menjadi kekhawatiran para pendidik adalah:
- Mengganggu Konsentrasi Belajar: Suara dan aktivitas memainkan gasing di dalam kelas jelas mengganggu fokus siswa dan guru.
- Potensi Perilaku Negatif: Permainan adu gasing berisiko berubah menjadi ajang taruhan atau judi kecil-kecilan di antara siswa.
- Risiko Keamanan: Baterai bekas, jika ditekan terlalu keras atau rusak, berpotensi mengeluarkan cairan kimia berbahaya yang bisa mengiritasi kulit.
Menyikapi Tren dengan Bijak
Melarang sepenuhnya mungkin bukan solusi terbaik. Fenomena gasing pemadam ini bisa menjadi momen edukasi. Orang tua dan guru dapat berdialog dengan anak-anak.
Arahkan kreativitas mereka pada koridor yang tepat. Misalnya, mengubahnya menjadi proyek sains sederhana untuk mempelajari konsep fisika seperti gaya sentrifugal, momentum, dan titik keseimbangan.
Dengan demikian, energi kreatif mereka tetap tersalurkan, namun pada waktu dan tempat yang semestinya, bukan di tengah jam pelajaran.
Gasing pemadam adalah cerminan sempurna dari budaya viral modern: sederhana, kreatif, dan menyebar cepat.
Namun, ia juga membawa pelajaran penting tentang tanggung jawab. Di satu sisi, ia adalah simbol kecerdasan dalam memanfaatkan barang sekitar.
Di sisi lain, ia menjadi pengingat bahwa setiap inovasi perlu diiringi pemahaman konteks dan aturan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah gasing pemadam ini lebih banyak sisi positif atau negatifnya?
Apakah ini murni kreativitas anak-anak yang harus didukung, atau sebuah tren yang perlu diatur secara tegas di lingkungan sekolah?
Berita Terkait
-
Viral di Anak SD! Tutorial Bikin Gasing Penghapus Pemadam Berputar Kencang dan Lama
-
Cara Edit Foto Viral Golden Hour Estetik di Tembok dengan AI, Ini Prompt-nya
-
Prompt dan Cara Buat Video AI Viral, Bisa Ngobrol dengan Orang yang Sudah Meninggal
-
Cara Buat Foto Miniatur yang Lagi Viral Pakai Aplikasi HP Apa Saja? Tak Hanya Gemini AI!
-
Viral Ada Siput Terekam di Menu MBG, Netizen: Makan Bareng Gary, Escargot Mahal
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Profil Owen Cooper, Peraih Emmy Awards Termuda Sepanjang Sejarah
-
5 Rekomendasi Raket Padel Termurah, Harga Mulai Rp500 Ribuan!
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
Rahasia Kulit Sehat Terbongkar! Microbiome dan Skin Barrier Jadi Kunci Utama
-
Rambut Sehat Berkilau Tanpa ke Salon? Manfaat Keratin Spray Terungkap!
-
SKCK untuk PPPK Paruh Waktu: Isi Keterangan dan Ketentuan Sesuai Lamaran
-
Indonesia Design Week 2025: Kolaborasi Menarik Desainer Top Dunia dan UMKM Lokal!
-
6 Rekomendasi Parfum Aroma Melati yang Tahan Lama: Semerbak, Harga di Bawah Rp100 Ribu
-
1 Detik Sebelum Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PMO Koperasi Merah Putih Malam Ini
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Dapat THR dan Gaji ke-13? Ini Aturannya