Secara tidak langsung, ini adalah praktik daur ulang sederhana yang melatih daya pikir kreatif dan problem-solving.
Sisi Negatif: Peringatan dari Ruang Guru
Di sisi lain, banyak guru menyuarakan keprihatinan. Sebuah unggahan dari seorang guru menjadi viral, berisi imbauan agar siswa tidak lagi membawa atau memainkan gasing pemadam di sekolah.
Kekhawatiran ini sangat beralasan. Salah seorang guru menyatakan, "Awalnya kami melihatnya sebagai kreativitas, tetapi lama-kelamaan aktivitas di kelas menjadi terganggu.
Beberapa siswa bahkan menggunakannya untuk taruhan kecil, yang tentu tidak mendidik."
Poin-poin utama yang menjadi kekhawatiran para pendidik adalah:
- Mengganggu Konsentrasi Belajar: Suara dan aktivitas memainkan gasing di dalam kelas jelas mengganggu fokus siswa dan guru.
- Potensi Perilaku Negatif: Permainan adu gasing berisiko berubah menjadi ajang taruhan atau judi kecil-kecilan di antara siswa.
- Risiko Keamanan: Baterai bekas, jika ditekan terlalu keras atau rusak, berpotensi mengeluarkan cairan kimia berbahaya yang bisa mengiritasi kulit.
Menyikapi Tren dengan Bijak
Melarang sepenuhnya mungkin bukan solusi terbaik. Fenomena gasing pemadam ini bisa menjadi momen edukasi. Orang tua dan guru dapat berdialog dengan anak-anak.
Arahkan kreativitas mereka pada koridor yang tepat. Misalnya, mengubahnya menjadi proyek sains sederhana untuk mempelajari konsep fisika seperti gaya sentrifugal, momentum, dan titik keseimbangan.
Baca Juga: Ancaman Hukuman Bagi Pembuat Gambar Manipulasi AI, Pemain Timnas Jadi Korban
Dengan demikian, energi kreatif mereka tetap tersalurkan, namun pada waktu dan tempat yang semestinya, bukan di tengah jam pelajaran.
Gasing pemadam adalah cerminan sempurna dari budaya viral modern: sederhana, kreatif, dan menyebar cepat.
Namun, ia juga membawa pelajaran penting tentang tanggung jawab. Di satu sisi, ia adalah simbol kecerdasan dalam memanfaatkan barang sekitar.
Di sisi lain, ia menjadi pengingat bahwa setiap inovasi perlu diiringi pemahaman konteks dan aturan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah gasing pemadam ini lebih banyak sisi positif atau negatifnya?
Apakah ini murni kreativitas anak-anak yang harus didukung, atau sebuah tren yang perlu diatur secara tegas di lingkungan sekolah?
Berita Terkait
-
Viral di Anak SD! Tutorial Bikin Gasing Penghapus Pemadam Berputar Kencang dan Lama
-
Cara Edit Foto Viral Golden Hour Estetik di Tembok dengan AI, Ini Prompt-nya
-
Prompt dan Cara Buat Video AI Viral, Bisa Ngobrol dengan Orang yang Sudah Meninggal
-
Cara Buat Foto Miniatur yang Lagi Viral Pakai Aplikasi HP Apa Saja? Tak Hanya Gemini AI!
-
Viral Ada Siput Terekam di Menu MBG, Netizen: Makan Bareng Gary, Escargot Mahal
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
6 Rekomendasi Bedak Bayi Terbaik untuk Atasi Biang Keringat: Aman, Lembut dan Ampuh
-
Seblak: Jajanan Indonesia yang Mendapatkan Popularitas di Thailand
-
Kesempatan Emas, Beasiswa Penuh untuk Calon Guru dengan Standar Internasional
-
5 Sunscreen dengan Efek Tone Up untuk Usia 40-an, Wajah Bercahaya Tanpa Flek Hitam
-
Jelajahi Masa Depan Desain Rumah: Semua Solusi Interior dan Furnitur dalam Satu Pameran
-
Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
-
Archipelago Black Box Battle ke-15: Chef dan F&B Service Jawa Timur dan Jawa Tengah Adu Kreativitas
-
Laut Indonesia Darurat! Komunitas ORCA Serukan Kolaborasi Global Selamatkan Masa Depan Maritim
-
New Balance 530 Ori Harganya Berapa? Begini Cara Membedakan yang Asli dan KW
-
Dikit Tapi Bikin Pusing, Menebak Cara Ahmad Assegaf Bayar Rp100 ke Tasya Farasya: Cash atau Transfer