Suara.com - Nama Marva Griffin bukanlah sosok sembarangan di dunia desain internasional. Perempuan kelahiran Venezuela ini dikenal sebagai pendiri SaloneSatellite, pameran bergengsi di Milan yang sejak 1998 menjadi panggung utama bagi desainer muda di bawah 35 tahun.
Berkat gagasannya, banyak talenta muda yang kini mendunia pertama kali menapaki karier di panggung SaloneSatellite. Tidak heran, Griffin kerap disebut sebagai “Ibu” bagi desainer muda global.
Dari Milan untuk Dunia
Karier Griffin berakar di Milan, kota yang dikenal sebagai episentrum desain dunia. Dengan pengalaman panjang di industri, ia mendirikan SaloneSatellite sebagai ruang khusus bagi desainer muda untuk unjuk karya.
Format ini menjadi revolusioner—memberi kesempatan anak muda menembus batas, bertemu industri, dan dilihat pasar internasional.
Kini, setelah lebih dari dua dekade, SaloneSatellite dianggap sebagai salah satu inkubator talenta desain paling bergengsi. Banyak nama besar lahir dari sana, dan Griffin terus menjadi figur yang memperjuangkan pentingnya regenerasi di industri desain.
Pesan untuk Indonesia di IDW 2025
Di Indonesia Design Week (IDW) 2025 yang digelar di Indonesia Design District (IDD) PIK2, Griffin tampil memberi pesan penting: Indonesia punya bakat kreatif yang luar biasa, namun butuh ekosistem pendukung yang lebih kuat.
“Desainer muda Indonesia bisa bersaing global dengan dukungan yang tepat,” tegas Griffin dalam sambutannya.
Baca Juga: Indonesia Design Week 2025: Kolaborasi Menarik Desainer Top Dunia dan UMKM Lokal!
Menurutnya, pemerintah dan industri memiliki peran strategis. Di mana, pemerintah perlu membuka ruang kolaborasi lebih luas untuk mahasiswa dan desainer muda.
Sementara industri didorong memberi akses pasar, kerja sama, dan peluang nyata bagi karya anak bangsa.
“Kita tidak bisa hanya berhenti pada kreativitas. Perlu ada ekosistem yang melibatkan sekolah desain, universitas, perusahaan, dan pemerintah. Itulah yang membuat talenta muda bisa benar-benar berkembang,” jelasnya.
Peran Media dan Jejaring Global
Griffin juga mengingatkan bahwa di era digital, eksposur global adalah kunci. Tanpa publikasi yang tepat, karya hebat berpotensi hanya berhenti di ruang pamer lokal.
“Dunia saat ini terhubung begitu cepat. Akses ke pasar global dimulai dari eksposur,” tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
6 Shio Paling Hoki dan Tajir Melintir pada 26 Desember 2025
-
Hati-Hati Harga Miring! Ini Ciri Sepatu Prada Ori Asli dan KW yang Bikin Malu
-
60 Twibbon Tahun Baru 2026 Paling Keren Siap Pakai, Bisa Dijadikan Foto Profil Medsos
-
Wajib Punya! 7 Sneaker Lokal Kembaran Skechers Go Walk Ori yang Lebih Nyaman
-
3 Zodiak Ini Bakal Banjir Cuan di Januari 2026, Kamu Salah Satunya?
-
4 Rekomendasi Hair Tonic untuk Rambut Beruban, Bye Bye Rambut Putih!
-
5 Moisturizer Lokal Dermatologist Tested untuk Perbaiki Skin Barrier Sensitif
-
Bikin Liburan Makin Seru: Ini Rahasia Nonton Film 3D Super Nyaman di Bioskop Favoritmu
-
5 Shio Paling Hoki Besok 26 Desember 2025, Rezeki Tak Terduga di Akhir Tahun
-
Terlihat Mapan, Tapi Rentan: Mengapa Keluarga Butuh Strategi Keuangan Jangka Panjang