Lifestyle / Female
Senin, 29 September 2025 | 11:00 WIB
Dian Hunafa (Instagram/fearlessbarb)
Dian Hunafa, konten kreator yang bela Gibran Rakabuming soal ijazah palsu (Instagram/@fearlessbarb)

Namun, jika lebih menekankan aspek ekonomi, data, dan statistik, maka gelarnya adalah BSc (Bachelor of Science).

Selain itu, Dian menegaskan betapa ketatnya aturan pendidikan di Singapura.

Ia mencontohkan soal student pass (visa pelajar) yang bisa langsung dicabut jika seorang mahasiswa absen lebih dari 10%.

Bagi Dian, hal ini menjadi bukti bahwa hampir mustahil ada celah untuk memalsukan ijazah di Singapura.

Meski berusaha memberikan penjelasan, argumen Dian Hunafa ternyata mendapat bantahan keras, khususnya dari Angga Sugih Pragina.

Angga menegaskan bahwa untuk bisa kuliah di Singapura tidak cukup hanya lulus secondary school (setara kelas 10 di Indonesia), sebagaimana klaim Dian.

Menurutnya, syarat minimal adalah menyelesaikan A Level (setara kelas 12 di Indonesia). Oleh karena itu, ia menyimpulkan bahwa pembelaan Dian tidak sesuai fakta.

Lebih jauh, Angga juga menyinggung soal kejanggalan dalam riwayat pendidikan Gibran, terutama di jenjang SMA.

Hal inilah yang kemudian menjadi dasar gugatan hukum yang diajukan oleh advokat Subhan Palal di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Baca Juga: Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!

Subhan menuding ada ketidakberesan dalam ijazah yang digunakan Gibran untuk mendaftar ke perguruan tinggi, bahkan menggugat Gibran dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan nilai mencapai Rp125 triliun.

KPU sendiri telah membantah tuduhan manipulasi data pendidikan Gibran, namun kontroversi ini terus bergulir.

Kasus ini membuat nama Dian Hunafa ikut jadi sorotan. Dari seorang beauty creator, ia berubah jadi sosok kontroversial setelah tampil membela Gibran.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

Load More