Suara.com - Belakangan ini istilah golden time evakuasi menuai sorotan publik usai tragedi ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Tak sedikit warganet yang mempertanyakan makanya usai tim SAR gabungan menghentikan upaya golden time pada Kamis, 2 Oktober 2025 pukul 16.00 WIB. Lantas apa itu golden time penyelamatan?
Golden time dalam upaya penyelamatan ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur resmi berakhir lantaran telah memasuki tenggat waktu yang ditentukan.
Usai golden time berakhir, maka kini upaya penyelamatan berubah menjadi evakuasi jenazah.
Apa Itu Golden Time Penyelamatan?
Istilah golden time menurut makna sederhanannya berarti waktu emas.
Dalam upaya penyelamatan korban bencana alam ataupun reruntuhan bangunan, hal ini merujuk pada periode atau waktu paling krusial bagi tim penyelamat untuk menyelamatkan korban dalam kondisi hidup.
Adapun batas waktu golden time sendiri umumnya dihitung sekitar 72 jam atau sama dengan tiga hari setelah peristiwa terjadi.
Memasuki fase ini, kemungkinan korban selamat masih tinggi lantaran manusia masih dapat bertahan tanpa makanan atau minum dalam rentang waktu tersebut.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Haru Tim SAR Pilih 'Tangan Kosong' di Ponpes Al Khoziny
Usai fase golden time terlewati, maka peluang menemukan korban dalam keadaan hidup dipastikan semakin menurun drastis.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama seperti kekurangan oksigen, kelelahan, luka parah, kelaparan, hingga dehidrasi membuat kondisi korban semakin kritis dan akhirnya tidak dapat tertolong.
Dalam periode golden time ini, tim SAR menghindari penggunaan alat berat karena berisiko membuat korban yang masih hidup lebih terhimpit reruntuhan bangunan.
Setelah 72 jam berlalu, maka operasi pencarian beralih dari “rescue” ke “recovery”, itu berarti tim SAR tidak lagi mencari korban hidup tetapi beralih ke evakuasi jenazah.
Oleh karena itu, mereka akan menggunakan alat berat untuk memindahkan puing bangunan dan menemukan korban yang masih dinyatakan hilang.
Korban yang Masih Terjebak Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia