Suara.com - Penampilan Andika Kangen Band di Synchronize Fest 2025 tak hanya memukau dengan nostalgia lagu-lagu populernya, tetapi juga mencuri perhatian publik karena pesan kuat dari kaus yang ia kenakan.
Di tengah sorotan lampu panggung, Andika tampil mengenakan kaus hitam bertuliskan “We Should All Be Feminists”. Ini adalah kalimat yang sarat makna dan simbol perjuangan kesetaraan gender.
Momen itu lantas viral di media sosial, termasuk akun @IndoPopBase, karena dianggap sebagai pernyataan sikap positif dari sosok musisi yang lekat dengan masyarakat luas.
Asal Usul Kalimat “We Should All Be Feminists”
Kalimat “We Should All Be Feminists” pertama kali dikenal luas lewat pidato TEDx tahun 2012 oleh Chimamanda Ngozi Adichie, seorang penulis asal Nigeria.
Dalam pidatonya yang kemudian dijadikan esai berjudul sama (2014), Chimamanda menegaskan bahwa feminisme bukan hanya tentang perempuan, melainkan tentang keyakinan bahwa laki-laki dan perempuan seharusnya memiliki kesempatan, penghargaan, dan hak yang sama.
Pesan itu kemudian meluas ke dunia fashion dan budaya pop, terutama setelah Dior meluncurkan kaus dengan tulisan yang sama di Paris Fashion Week 2017. Sejak saat itu, kalimat ini menjadi simbol dukungan terhadap gerakan kesetaraan gender yang inklusif dan modern.
Makna Feminisme yang Sesungguhnya
Banyak orang masih salah paham dengan kata "feminist". Feminisme bukan tentang menentang laki-laki, melainkan menolak ketimpangan gender yang masih sering terjadi dalam masyarakat, seperti upah tidak setara, stereotip peran, hingga kekerasan berbasis gender.
Baca Juga: Momen Langka, Guruh Gipsy Tampil di Synchronize Fest Usai 50 Tahun Vakum
Ketika seseorang mengenakan kalimat "We Should All Be Feminists", ia sebenarnya sedang menyampaikan pesan bahwa setiap orang, apa pun gendernya, seharusnya mendukung kesetaraan dan saling menghormati.
Pesan inilah yang membuat tindakan Andika terasa bermakna, karena ia seorang musisi laki-laki yang ikut menyuarakan nilai feminisme di ruang publik.
Momen viral ini sekaligus menjadi bukti bagaimana budaya pop bisa menjadi medium edukatif. Ketika musisi populer mengenakan simbol atau pesan sosial, publik akan lebih mudah tertarik dan berdiskusi tentang maknanya.
Dalam hal ini, Andika membantu membuka percakapan penting soal kesetaraan, empati, dan penghargaan terhadap perempuan di tengah masyarakat yang masih patriarkal.
Karena kalimat "We Should All Be Feminists" bukan sekadar slogan di kaus. Tapi, ia adalah seruan global agar semua orang terlibat dalam menciptakan dunia yang lebih adil bagi semua gender.
Lewat medium seperti panggung musik di Synchronize Fest, terbukti bahwa pesan sosial bisa disampaikan dengan cara yang keren, ringan, namun tetap bermakna.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Silsilah Keluarga Syifa Hadju yang Dilamar El Rumi, Keturunan Siapa?
-
4 Rekomendasi Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah, Rahasia Wangi Mewah Tanpa Bikin Bokek
-
Cara Menghilangkan Bau Sepatu dengan Bubuk Kopi, Praktis tanpa Perlu ke Tempat Cuci
-
Keriput hingga Flek Hitam Jokowi dan Iriana Jadi Sorotan, Ini 7 Rekomendasi Sunscreen Usia 60-an
-
Beda Lamaran El Rumi dan Al Ghazali di Eropa, Mana yang Paling Romantis?
-
6 Fakta Keluarga Bravy Vconk, Ibunya Tak Bisa Lihat Langsung Anak Lamar Erika Carlina
-
Berapa Jumlah Terkini Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Ini Update Data Terbarunya
-
Bukan Hanya soal Parkir, Duduk Perkara Konflik Yai Mim vs Sahara Berawal Dari Adab Berujung SARA
-
4 Potret El Rumi Lamar Syifa Hadju di Swiss, Cincin Mewahnya Jadi Sorotan
-
Lebih Efektif Buat Kamuflase, Intip Perbedaan Corak Loreng Seragam TNI yang Baru