Lifestyle / Komunitas
Selasa, 07 Oktober 2025 | 14:02 WIB
The Papandayan Jazz Fest (TPJF) adalah festival musik tahunan yang digagas Hotel The Papandayan sejak 2015 (Dok: TPJF 2025)

Suara.com - The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025 sukses digelar selama dua hari, 4 & 5 Oktober 2025, di The Papandayan Hotel Bandung, menandai satu dekade perjalanannya sebagai festival jazz paling konsisten di Indonesia. Mengusung tema “A Culture Resonance”, TPJF 2025 menghadirkan harmoni antara musik, budaya, dan komunitas kreatif yang tumbuh dari Bandung untuk dunia.

Festival ini menampilkan ratusan musisi lintas generasi dan genre, mulai dari Barry Likumahuwa feat. Trie Utami, Dwiki Dharmawan feat. Rimar, The Sisters (Imelda Rosalin, Arina Mocca, dan Dee Lestari), hingga Afgan, HIVI!, dan Iwa K. Panggung demi panggung menampilkan kolaborasi yang berani dan segar—dari jazz klasik hingga pop, dari nuansa etnik hingga urban modern.

Yang menjadi pembeda tahun ini adalah kehadiran Pasar Jazz, area khusus yang melibatkan puluhan pelaku UMKM, kuliner, dan F&B lokal. Inisiatif ini memperluas makna festival, bukan hanya sebagai perayaan musik, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi kreatif Bandung. Pengunjung dapat menikmati beragam cita rasa lokal sambil menikmati pertunjukan musik, menjadikan TPJF sebagai festival yang benar-benar hidup dan berakar di masyarakat.

Malam pembukaan menjadi momen bersejarah dengan pemberian Lifetime Achievement Award kepada mendiang Harry Roesli, penandatanganan prasasti “A Beacon of Jazz From Bandung to the World” oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, serta pemberian Sertifikat Penghargaan dari Pemerintah Kota Bandung kepada para pendiri TP Jazz Management — Bobby Renaldi, Hari Pochang, dan Venche Manuhutu. Selain itu, The Papandayan Hotel menerima Rekor MURI sebagai Hotel Pertama di Indonesia yang Menyelenggarakan Festival Jazz Secara Berkesinambungan.

TPJF 2025 mengusung tema “A Culture Resonance” (Dok: TPJF 2025)

Menutup festival, Iwa K tampil penuh energi di Ron88 Stage, membangkitkan nostalgia 90-an lewat lagu-lagu legendaris seperti “Bebas” dan “Kuingin Kembali”, yang disambut meriah oleh penonton yang bernyanyi bersama.

Dalam sesi interview, Bobby Renaldi, selaku Founder TP Jazz Management dan General Manager The Papandayan Hotel, menyampaikan makna penting dari tagline “A Beacon of Jazz from Bandung to the World”.

“Kami merasa bertanggung jawab atas hal tersebut. Artinya, kami menjadi wadah bagi musisi muda maupun senior. Pada tahun kesepuluh ini, dengan tagline ‘A Culture Resonance’, kami ingin menggaungkan bahwa dari TPJF inilah resonansi keterbukaan itu lahir; ruang perjumpaan lintas usia, lintas genre musik, dan seni. Musik jazz di sini menjadi tuan rumah bagi seni-seni lain, menjadi tuan rumah bagi genre musik lain, sehingga jazz tidak berdiri sendiri, tetapi dimiliki oleh semua pihak yang pada akhirnya akan mencintai jazz itu sendiri,” ujar Bobby.

Perayaan satu dekade TPJF 2025 bukan sekadar retrospektif atas perjalanan panjang, tetapi juga deklarasi masa depan: bahwa Bandung akan terus menjadi rumah bagi kreativitas dan kolaborasi musik lintas generasi. Dengan dukungan dari Media Group, Ron88, MLD Spot, serta berbagai mitra komunitas dan institusi seni, TPJF 2025 berhasil membuktikan bahwa resonansi jazz dari Bandung kini telah bergema hingga ke dunia.

Tentang The Papandayan Jazz Fest (TPJF)

Baca Juga: Telkom Bantu Tumbuh Kembang UMKM di Kota Pekalongan, Beberapa Produknya telah Mendunia

The Papandayan Jazz Fest (TPJF) adalah festival musik tahunan yang digagas Hotel The Papandayan sejak 2015. Memasuki dekade pertamanya pada 2025, TPJF konsisten menghadirkan kolaborasi lintas musisi, edukasi melalui masterclass, serta ruang berkumpul komunitas kreatif. TPJF bukan hanya merayakan jazz sebagai genre musik, namun juga sebagai wadah resonansi budaya dan gaya hidup.

Tentang TP Jazz

TP Jazz adalah program manajemen acara musik jazz yang diselenggarakan oleh The Papandayan Bandung bersama Media Group dan telah berlangsung di The Papandayan Hotel sejak tahun 2013. Sejumlah musisi jazz ternama, baik nasional maupun internasional, telah tampil di panggung TP Jazz sepanjang perjalanannya. Hal ini membuat Ridwan Kamil, mantan Wali Kota Bandung, menyebut TP Jazz sebagai “The Address of Jazz in Bandung”.

TP Jazz hadir dengan filosofi dan semangat untuk memfasilitasi serta mengembangkan potensi musik jazz di Kota Bandung dengan harapan dapat mendorong Bandung menjadi kota penghasil musisi dan grup musik berkualitas.

Kegiatan TP Jazz dirancang dan dijalankan secara berkesinambungan setiap tahunnya, mulai dari TP Jazz Weekend, Three-Monthly Special Performance, Six-Monthly Universe Project, Road to The Papandayan Jazz Fest, TP Jazz International Online Competition, hingga puncaknya yaitu festival tahunan The Papandayan Jazz Fest.***

Load More