Lifestyle / Komunitas
Selasa, 07 Oktober 2025 | 17:50 WIB
Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed dalam Dies Natalis ke-23 Global Sevilla School. (dok. Global Sevilla School)
Baca 10 detik
  • Prof. Dr. Abdul Mu’ti hadir dalam perayaan 23 tahun penerapan mindfulness di pendidikan, menekankan keseimbangan antara kecerdasan akademik dan emosional siswa.

  • Mindfulness diterapkan dalam praktik harian sekolah, termasuk sesi refleksi pagi dan pendekatan pengajaran yang menumbuhkan empati dan ketenangan.

  • Acara ini juga menjadi momentum refleksi terhadap transformasi pendidikan nasional menuju Pembelajaran Mendalam, yang fokus pada pendidikan holistik, bermakna, dan menyenangkan.

Suara.com - Global Sevilla School merayakan Dies Natalis ke-23 sekaligus Day of Mindfulness 2025 di kampus Pulo Mas, Jakarta Timur, dengan tema “From Pause to Purpose, Living Life by Design”. Acara ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., bersama jajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, pendiri sekolah, guru, siswa, dan orang tua murid.

Prof. Dr. Abdul Mu’ti memberikan apresiasi terhadap perjalanan Global Sevilla School dalam mengintegrasikan Mindfulness-Based Learning sebagai pendekatan pendidikan holistik.

“Global Sevilla telah menunjukkan bagaimana pendidikan dapat menghadirkan keseimbangan antara kecerdasan akademik dan pembentukan karakter," katanya.

Menurutnya, pendekatan mindfulness yang dipraktikkan di sekolah ini selaras dengan agenda nasional Pembelajaran Mendalam—menciptakan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. 

Mr. Sudhamek AWS, salah satu pendiri Global Sevilla School, menjelaskan filosofi di balik lahirnya sekolah ini.

“Dua puluh tiga tahun lalu, dalam sebuah makan siang bersama almarhum Cak Nur, lahirlah gagasan mendirikan sekolah untuk merawat generasi global berkarakter dengan nilai utama: memberi, welas asih, dan pengendalian diri. Tema Dies Natalis tahun ini, From Pause to Purpose, Living Life by Design, menegaskan bahwa hidup bukan sekadar berpikir, melainkan menjadi dan menjalani dengan kesadaran,” jelasnya.

Sementara itu, Superintendent Global Sevilla School, Mr. Michael Thia, menambahkan, “Mindfulness kami integrasikan dalam aktivitas harian, mulai dari sesi refleksi pagi, pendekatan pengajaran, hingga interaksi antar siswa. Dengan cara ini, kami tidak hanya mendidik untuk cerdas secara akademik, tetapi juga membantu siswa menjadi individu yang berkesadaran, penuh empati, dan mampu mengelola diri.”

Acara ini juga menghadirkan sesi khusus bersama Asheena Baez, trainer Mindfulness Leadership bersertifikat internasional, untuk memperkuat praktik mindfulness di kelas.

Asheena menjelaskan, “Mindfulness bukan sekadar teknik relaksasi, tetapi keterampilan hidup yang membantu siswa dan guru menghadapi dinamika zaman dengan tenang, fokus, dan penuh empati.”

Baca Juga: Bukan Sekadar Candu: Membesarkan Generasi Alpha di Tengah Kepungan Layar

Andre J. Soebali, Ketua Yayasan Budi Pekerti Luhur, menambahkan, “Mindfulness Leadership yang diintegrasikan Global Sevilla School sejalan dengan agenda Transformasi Pembelajaran Mendalam menuju pendidikan bermutu untuk semua, yang digagas oleh Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.”

Penerapan mindfulness dalam pendidikan di Global Sevilla School diharapkan mendukung peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS) siswa Indonesia dan membentuk generasi dengan profil lulusan yang utuh, mencakup keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, serta komunikasi efektif.

Load More