- Tradisi kini hidup di ruang urban seperti mal dan taman kota.
- Kolaborasi jaga budaya tetap relevan di tengah kemajuan zaman.
Suara.com - Di tengah padatnya ritme kota, budaya tradisional tak lagi tinggal di pedalaman atau wilayah asalnya saja. Kini, tradisi justru menemukan kehidupan baru di tengah ruang-ruang urban.
Mulai dari mal, taman kota, hingga pusat komersial terbuka yang menampung ekspresi lintas generasi. Berikut lima cara bagaimana ruang urban ikut menjaga napas budaya di tengah modernitas.
1. Tradisi Jadi Ruang Pertemuan
Bagi banyak komunitas, festival dan perayaan budaya di kota bukan sekadar nostalgia, tetapi sarana memperkuat ikatan sosial. Masyarakat yang merantau kini punya ruang untuk berkumpul, bertukar cerita, dan memperkenalkan tradisinya kepada warga kota lain. Ruang publik modern menjadi jembatan antara akar budaya dan kehidupan perkotaan.
2. Budaya Tak Lagi Terpisah dari Gaya Hidup
Banyak ruang urban kini menjadikan budaya sebagai bagian dari pengalaman gaya hidup. Musik daerah, kuliner khas, hingga kerajinan tangan hadir di tengah kafe, pasar modern, atau area kuliner terbuka. Tradisi tidak lagi terasa jauh atau kuno, tetapi menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari warga kota.
3. Ruang Komersial Bertransformasi Jadi Ruang Kultural
Pusat perbelanjaan dan kompleks komersial kini tak hanya berorientasi pada transaksi. Di banyak kota, area ini menjadi tempat berlangsungnya pameran seni, pertunjukan budaya, hingga bazar UMKM daerah. Pendekatan ini menjadikan ruang komersial juga berperan sebagai ruang sosial dan kultural yang terbuka bagi semua.
4. Kolaborasi Komunitas dan Pengembang
Baca Juga: Lebih dari Sekadar Tempat Belanja: Pasar Modern Kini Jadi Pusat Gaya Hidup dan Komunitas
Tren terbaru menunjukkan kolaborasi aktif antara komunitas budaya dengan pengelola ruang publik. Melalui kerja sama ini, festival tradisional bisa dihadirkan dalam format yang lebih dekat dengan masyarakat urban tanpa kehilangan makna aslinya. Inovasi seperti ini membantu warisan budaya tetap relevan dan mudah diakses lintas generasi.
5. Ruang Publik Jadi Panggung Identitas
Kehadiran budaya di ruang kota membantu masyarakat mengenal keberagaman dengan cara yang menyenangkan. Setiap pertunjukan, pawai, atau bazar etnik menjadi cara bagi warga untuk merayakan keberagaman dan memahami akar budaya bangsa. Di kota-kota besar, budaya tak lagi tersembunyi tapi tampil sebagai bagian dari wajah urban itu sendiri.
Perpaduan budaya dan ruang modern ini juga dapat terlihat dari Festival Budaya Gawai FDKJ 2025, hasil kolaborasi antara Paramount Gading Serpong dan Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta (FDKJ).
Diselenggarakan pada 31 Oktober hingga 9 November 2025 di Hampton Square, festival ini menampilkan pawai budaya, pertunjukan seni Dayak, hingga kuliner khas Borneo seperti bubor paddas, kopi buluh, dan bipang ambawang.
Menurut Chrissandy Dave, Direktur Marketing & Sales Paramount Land, acara ini menjadi bentuk nyata bagaimana ruang publik dapat menjadi wadah kolaboratif antara budaya dan masyarakat urban.
Berita Terkait
-
5 Fakta Unik Keraton Solo: Berdiri Sejak Kapan?
-
Nikahan Massal Anak Daro di Jakarta Coffee Week 2025: Saat Kopi, Budaya, dan Kolaborasi Menyatu
-
Efisiensi Tanpa Overthinking: Menata Ulang Budaya Kerja Lembaga Mahasiswa
-
Lebih dari Sekadar Tempat Belanja: Pasar Modern Kini Jadi Pusat Gaya Hidup dan Komunitas
-
Maluku Harmoni Alam, Laut, dan Budaya yang Memikat Dunia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ini Tema Resmi dan Makna Logo Hari Pahlawan 2025, Penuh Semangat Nasionalisme!
-
5 Rekomendasi Sunscreen Rp50 Ribuan Tanpa Whitecast untuk Kulit Sawo Matang
-
5 Shio Diramal Paling Beruntung Secara Finansial Hari Ini 5 November, Apakah Kamu Termasuk?
-
5 Rekomendasi Mesin Cuci dan Pengering yang Hemat Listrik, Tak Perlu Repot Jemur
-
Rayakan Prestasi, Perguruan Tinggi Ini Apresiasi Mahasiswa Berprestasi dan Berdampak
-
Sunscreen Facetology Cocok untuk Kulit Apa? Intip Perbedaan 3 Variannya Sebelum Beli
-
Link Resmi Download Kalender Hijriah 2026, Lengkap dengan Jadwal Idul Fitri dan Idul Adha!
-
5 Rekomendasi Lotion Calamine untuk Atasi Gatal Cacar Air, Dijamin Ampuh!
-
Asal-usul Makanan Bakso di Indonesia, Awalnya dari Daging Babi?
-
Ngomong di Depan Umum Bikin 'Blank'? Ini 10 Jurus Ampuh Public Speaking Biar Gak Lagi Gemetaran