Lifestyle / Komunitas
Sabtu, 08 November 2025 | 12:48 WIB
Kondisi SMA Negeri 72 Jakarta dijaga ketat oleh aparat TNI pada Sabtu (8/11/2025), sehari setelah insiden ledakan yang terjadi di area sekolah. [Suara.com/Yaumal]

Kalimat lengkapnya berbunyi: "We must secure the existence of our people and a future for white children."

Ungkapan ini berasal dari ideolog ekstremis David Lane dan sering muncul pada insiden kekerasan bermotif rasial di luar negeri.

Tulisan-tulisan lain di senjata tersebut adalah nama-nama seperti Brenton Tarrant, Luca Traini, dan Alexandre Bissonnette. 

Ini memperkuat dugaan bahwa pelaku terinspirasi oleh serangan teroris di luar negeri. Ketiganya merupakan pelaku penembakan masjid di Selandia Baru (2019), Italia (2018), dan Kanada (2017) yang menargetkan jamaah Muslim saat beribadah.

Brenton Tarrant, misalnya, adalah pelaku penembakan massal di Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 51 orang dan melukai 89 lainnya.

Ia dikenal karena menuliskan nama-nama pelaku kekerasan serupa di senjatanya dan menyiarkan aksinya secara langsung di media sosial.

Luca Traini, warga Italia berusia 28 tahun, melakukan penembakan terhadap enam imigran Afrika pada tahun 2018, sedangkan Alexandre Bissonnette membunuh enam jamaah masjid di Quebec pada tahun 2017. Ketiganya dikenal karena menyebarkan ideologi kebencian berbasis ras dan agama.

Konteks Lokal, Ledakan SMA 72 Jakarta

Ledakan di SMA 72 Jakarta Utara menghebohkan banyak pihak.

Meski tulisan-tulisan tersebut menunjukkan inspirasi dari gerakan ekstremis internasional, polisi menegaskan bahwa belum ada bukti kuat keterkaitan antara pelaku dan jaringan teror mana pun.

Penyelidikan kini difokuskan pada latar belakang pribadi, kondisi psikologis, serta aktivitas daring pelaku.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa

Kapolri juga meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi. Masyarakat diminta berhati-hati agar tidak memunculkan narasi yang salah. Saat ini fokus utama kepolisian adalah memastikan keamanan sekolah dan pemulihan para korban.

Sementara itu, area SMA 72 Jakarta masih dalam penjagaan ketat aparat Polri dan TNI. Beberapa saksi menyebut ledakan terdengar dua kali dan menyebabkan kepanikan besar di dalam sekolah.

Pada hari kejadian, para siswa segera dievakuasi ke luar kompleks, sementara orang tua berdatangan untuk menjemput anak-anak mereka.

Demikian itu penjelasan yang dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan apa arti "For Agartha", tulisan di "senjata" di TKP ledakan SMA 72 Jakarta.

Tulisan "For Agartha" di "senjata" yang ditemukan menjadi simbol misterius yang kini tengah ditelusuri maknanya oleh penyidik. 

Apakah kalimat itu sekadar imitasi dari ideologi ekstremis luar negeri atau pertanda ketertarikan terhadap ajaran konspiratif tertentu, semua masih dalam penyelidikan. Namun satu hal jelas masyarakat harus tetap waspada.

Load More