-
Ketua MPR Ahmad Muzani menyatakan keprihatinan mendalam atas ledakan di SMAN 72 Jakarta.
-
Ia meminta polisi segera mengungkap motif apakah insiden itu terkait terorisme atau kecelakaan.
-
Muzani menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan pendidikan dan masyarakat
Suara.com - Ketua MPR RI Ahmad Muzani, mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam terkait insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Muzani menyebut, kejadian ini sebagai peristiwa yang "sangat mengejutkan" dan "sangat memprihatinkan" karena terjadi di lingkungan pendidikan.
"Kejadian ini saya kira sangat mengejutkan, tapi juga sangat memprihatinkan. Karena kejadian ini terjadi di tengah-tengah dunia pendidikan. Kejadian yang sangat mengagetkan kita," ujar Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Muzani berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap motif di balik insiden ini.
Ia menekankan pentingnya mengetahui apakah ledakan tersebut merupakan bagian dari aksi terorisme atau sekadar insiden kecelakaan.
"Kami berharap aparat kepolisian bisa segera mengungkap motif dari kejadian ini. Kalau kejadian ini bagian dari teror, apalagi mengarah pada teroris, ini sesuatu yang sangat serius. Dan menjadi warning bagi kita semua," tegasnya.
Namun, jika ledakan tersebut merupakan insiden atau kecelakaan, Muzani juga berharap hal ini menjadi pelajaran berharga bagi dunia pendidikan di Indonesia.
"Tapi kalau kejadian ini adalah kejadian insiden, kecelakaan, saya kira ini juga menjadi pelajaran kita, kenapa hal itu bisa sampai terjadi di tengah-tengah dunia pendidikan kita," tambahnya.
Muzani menyoroti bahwa insiden semacam ini mengancam keselamatan banyak jiwa dan telah mengakibatkan banyak korban luka.
Baca Juga: Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
Ia menekankan pentingnya menjamin keamanan dan ketenangan dalam kehidupan bermasyarakat.
"Keamanan dan ketenangan dalam kehidupan kita harus tetap terjamin sepanjang masa, supaya kehidupan kita tetap tenang dan rukun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tradisi 20 Tahun Berubah: Momen Krusial Saat Prabowo Bacakan Teks Proklamasi di Depan Publik
-
Benarkah Masa Jabatan Presiden Mau Diubah jadi 8 Tahun? Ahmad Muzani: Sesuatu Mengada-ngada!
-
Anggota DPR Joget-joget saat Sidang Tahunan, Ketua MPR: Tak Masalah, untuk Relaksasi
-
Dianggap Tak Sensitif, Pimpinan MPR Bela Pejabat Berjoget: Dengar Musik Tubuh Otomatis Bergerak
-
Ketua MPR Ahmad Muzani : Amendemen UUD 1945 Bukan Solusi Instan!
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kena OTT Bareng Adik, Ini Identitas 7 Orang yang Dicokok KPK Kasus Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
-
Tokoh NU Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dosanya Lebih Banyak!
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka