Lifestyle / Female
Kamis, 11 Desember 2025 | 16:20 WIB
Ilustrasi makeup high visual dan low visual [Freepik]

Suara.com - Tren memoles wajah kini makin berkembang seiring dengan meningkatnya pengaruh media sosial serta perubahan lifestyle masyarakat, terutama kawula muda generasi z dan alpha. Beberapa tahun terakhir, muncul istilah high visual dan low visual yang semakin sering dibicarakan, terutama oleh para penggemar makeup di platform seperti TikTok dan Instagram.

Lantas apa bedanya makeup high dan low visual?

Meski populer, tidak semua orang memahami perbedaan di antara keduanya. Padahal, kedua gaya rias ini memiliki karakteristik yang cukup berbeda, terutama dari segi teknik, hasil akhir, dan kesempatan penggunaan.

Make High Visual

Tasya Farasya. (Instagram/tasyafarasya)

Makeup high visual merujuk pada gaya riasan yang memberikan tampilan mencolok, dramatis, dan sangat memukau. Istilah ini terinspirasi dari dunia entertainment, terutama K-pop dan fashion, di mana seseorang dengan high visual biasanya terlihat sangat fotogenik dan menarik perhatian di kamera.

Dalam konteks makeup, gaya ini menekankan kesan wajah yang sangat dipoles, glamor, dan siap untuk tampil di berbagai jenis sorotan, seperti pemotretan atau panggung pertunjukan.

Makeup high visual biasanya menggunakan foundation dengan coverage tinggi, kontur yang tajam untuk membentuk dimensi wajah, alis yang ditata tegas dan presisi, serta eye makeup dramatis seperti smokey eyes, cut crease, glitter, atau eyeliner tebal.

Tampilan ini sering dilengkapi dengan bibir yang tampak penuh menggunakan teknik overlining atau lip gloss berkilau, serta highlighter yang cukup intens untuk memberikan efek glowing yang jelas terlihat di kamera.

Make Up Low Visual

Song Hye Kyo (Allkpop)

Sebaliknya, makeup low visual adalah gaya riasan yang menonjolkan kesederhanaan, kelembutan, dan tampilan yang lebih alami. Tujuan dari makeup low visual adalah memberikan efek riasan yang ringan seolah hampir tidak menggunakan makeup, namun tetap memberikan tampilan yang rapi dan segar.

Baca Juga: 5 Skin Tint untuk Pekerja Kantoran, Praktis Dipakai dan Ekstra Melindungi

Gaya ini banyak digunakan oleh mereka yang lebih menyukai look natural untuk aktivitas sehari-hari. Makeup low visual biasanya menggunakan produk dengan coverage ringan seperti BB cream atau tinted moisturizer.

Kontur yang sangat minimal, alis yang hanya dirapikan tanpa bentuk yang terlalu tegas, serta eye makeup lembut dengan warna nude tanpa eyeliner bold.

Bibir pun dibuat tampak natural menggunakan lip tint atau lip balm berwarna, disertai blush on ringan yang memberikan kesan wajah merona secara alami.

Jika dibandingkan, perbedaan utama antara makeup high visual dan low visual dapat dilihat dari kesan yang dihasilkan. Makeup high visual memberikan tampilan glamor, tegas, dan detail dengan penggunaan teknik dan produk yang lebih kompleks.

Sementara itu, makeup low visual memberikan kesan minimalis, sederhana, dan effortless dengan fokus pada kenyamanan serta tampilan yang lebih ringan.

High visual sering digunakan untuk acara spesial atau sesi foto yang membutuhkan ketelitian tinggi, sedangkan low visual cocok untuk kegiatan harian seperti bekerja, kuliah, atau sekedar hangout.

Load More