Matamata - Dua orang seniman tato di Queensland, Australia berurusan dengan hukum setelah mengerjai seorang lelaki habis-habisan. Alih-alih membuat tato naga sesuai permintaan, kedua seniman iseng tersebut justru menggambari punggung korban dengan tato alat kelamin pria alias penis.
Christoper William Lord (23) divonis 12 tahun penjara oleh pengadilan Ipswich, Queensland, Jumat (18/2). Lord dinyatakan bersalah karena membantu rekannya, Francis Brady (24) membuat tato bergambar penis di punggung seorang rekan mereka yang lain, bulan Oktober 2010 silam.
Sama seperti Lord, Brady juga menerima vonis 12 bulan penjara. Keduanya mengaku dengan sengaja melukai orang lain, dan memberikan jasa berisiko tinggi tanpa kualifikasi pengendalian infeksi.
Kisah lucu ini berawal ketika Lord, Brady dan korban sedang mabuk-mabukan. Kemudian, Lord dan Brady menawari korban untuk membuatkan tato naga dan harimau di punggungnya. Dasar usil, bukannya membuatkan tato sesuai pesanan, Brady malah menggambar penis di punggung korban.
Saat 'eksekusi', korban mengeluh merasa sakit dan meminta Brady untuk berhenti. Namun Brady tidak mau berhenti dan terus mengukir gambar kelamin pria tersebut di punggung korban. Setelah selesai, korban pun pergi. Betapa terkejutnya dia ketika teman-temanya mengatakan bahwa gambar penis berukuran 40 cm terpampang di punggungnya, bukan gambar naga, ataupun harimau. (Dailymail)
Tag
Berita Terkait
-
Titipan dari Kenzo, Cerita di Balik Tato Mungil Paula Verhoeven yang Curi Perhatian Publik
-
Geger! Menteri Imigrasi Pertanyakan Kewarasan Pegawai Bertato: Apa Hebatnya Tato?
-
Ivan Gunawan Geram Tato dan Ibadahnya Terus Dipermasalahkan: Lo Udah Pernah Mati?
-
Sempat Hapus Tato Saat Mantap Hijrah, Ivan Gunawan Tak Kuat Tahan Sakit Sampai Konsultasi ke Ustaz
-
Bikin Heboh Lagi, Olla Ramlan Langsung Pamer Tato Baru Setelah Lepas Hijab
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara