Suara.com - Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ibnu Hamad mengatakan tidak ada politisasi pendidikan dengan masuknya nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Keadilan Sejahtera dalam soal Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMA dan sederajat.
"Pembuatan soal UN itu sudah lama, dan sesuai dengan kisi-kisi," ujar Ibnu Hamad di Jakarta, Rabu (16/4/2014). Menurutnya pembuatan soal tersebut sudah dilakukan sejak Juli 2013, dan sudah memenuhi standar operasional pembuatan soal.
Jadi, jelas, Ibnu, masuknya nama mantan walikota Solo itu tidak ada hubungannya dengan pencapresan Jokowi.
Nama Jokowi terdapat pada soal Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sedangkan PKS ada pada soal UN Bahasa Inggris. Selain Jokowi dan PKS, juga ada nama-nama tokoh lainnya seperti Iwan Fals dan WS Rendra. Soal UN yang memuat nama Jokowi juga hanya ada pada soal UN di 18 provinsi. Jadi dari 3,1 juta peserta UN di seluruh Indonesia hanya 187.000 siswa yang menemukan soal itu.
"Tidak ada namanya politisasi dalam dunia pendidikan," tegas Ibnu. Namun demikian, Kemdikbud tetap mempelajari lebih mendalam untuk mengetahui motif dari masuknya nama-nama ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal