Suara.com - Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Ewa Polano, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan saat bus gandeng buatan negaranya, Scania Euro6, dipamerkan di silang Monas, Jakarta, baru-baru ini.
Bus gandeng berbahan bakar gas CNG itu diparkir rapi di depan tugu Monumen Nasional.
"Saya bangga produk kami bisa ditampilkan kepada publik hari ini. Jelas, bus gandeng Swedia ini tawaran menarik untuk mengentaskan transportasi massal di Jakarta," kata Polano.
Polano yang tampil dalam setelan bergaris rancang sederhana merah cerah -- sewarna dengan bus Scania Euro6.
Di buritan kabin kedua alias paling belakang bus terpampang grafis lambang makhluk mitologis Swedia yang menjadi lambang negara di Semenanjung Skandinavia itu, griffon.
Scania Euro6 memakai bahan bakar gas (compressed natural gas), sesuai dengan permintaan dan persyaratan pemerintah Provinsi DKI Jaya.
"Kami menghadirkan yang berbahan bakar CNG sesuai permintaan dan persyaratan pemerintah Provinsi DKI Jaya. Emisi gas buangnya sangat rendah, cuma 13,5 persen ketimbang standar Euro3," kata Direktur Utama PT United Tractors, Loudy Ellias.
PT United Tractors adalah agen tunggal pemegang merek Scania di Indonesia.
Bus gandeng Scania Euro6 didedikasikan mengisi armada bus Transjakarta dengan konsep bus rapid trans.
Scania Euro6 bisa membawa sekitar 180 orang dalam posisi nyaman alias tidak berdesakan. Ada barisan kursi khusus kaum difabel dan perempuan itu.
Berbeda dengan bus Transjakarta yang selama ini dikenal, di kabin pertama (depan), sebagian besar kursinya disusun menghadap ke depan.
Ia menambahkan, bus ini sangat fungsional, "disiplin" dalam garis rancangan dan sederhana dalam pengoperasian. Suatu hal yang sangat khas dengan rancangan produk dari Swedia.
"Intinya, bagaimana caranya mengubah kebiasaan warga Jakarta dari memakai kendaraan pribadi ke sarana angkutan umum Transjakarta ini," kata Ahok seusai mencoba Scania Euro6 pada rute pendek selama 15 menit bersama Polano dan banyak lagi tamu undangan.
Bicara soal spesifikasi, Scania Sales Area Manager untuk Asia Tenggara dan Oseania, Peter Risberg, menjamin kehandalan dan kualitas bus berwarna merah semburat kuning khas Transjakarta itu.
"Dengan perawatan sesuai persyaratan pabrik, usia pakainya bisa sampai 15 tahun. Investasi yang bisa didayagunakan semaksimal mungkin," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota