Suara.com - Seorang perempuan di Cina tewas dibunuh di dalam restoran cepat saji McDonald's oleh sekelompok pengikut gereja terlarang, setelah dia menolak memberikan nomor teleponnya ke pada mereka.
Menurut kantor berita Xinhua, perempuan berusia 37 tahun itu diserang oleh kelompok anggota Gereja Allah Maha Kuasa pada Rabu (28/5/2014) silam di dalam restoran McDonald's, di wilayah provinsi Shandong.
Penyerangan itu tertangkap oleh kamera pemantau keamanan dan disiarkan oleh stasiun televisi Cina, CCTV, pada Sabtu (31/5/2014).
Enam anggota kelompok, termasuk empat orang yang berasal dari satu keluarga sudah ditangkap polisi.
Adapun Gereja Allah Maha Kuasa merupakan organisasi terlarang di Cina. Mereka pernah mengajarkan bahwa kiamat dunia akan terjadi pada 2012. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang