Suara.com - Seorang perempuan tewas dirajam oleh keluarganya di Pakistan, hari Selasa (27/5/2014). Farzana Iqbal, perempuan itu, dirajam lantaran menolak dijodohkan dan nekat menikahi lelaki pilihannya.
Awalnya, Farzana sudah ditunangkan dengan lelaki yang adalah sepupunya. Namun, Farzana memilih kabur dari rumah dan menikahi lelaki pilihannya sendiri.
Keluarga Farzana sempat melaporkan bahwa gadis berusia 25 tahun itu diculik. Atas laporan itu, Farzana pun mendatangi pengadilan, untuk mengatakan kalau dirinya pergi atas keinginannya sendiri, bukan diculik.
Namun, saat menunggu pengadilan itu buka, ayahnya, dua saudara laki-lakinya, dan sang mantan tunangan datang. Mereka langsung merajam Farzana dengan batu. Farzana menderita luka parah di bagian kepala dan meninggal di rumah sakit.
Semua pelaku penyerangan kabur, kecuali ayah Farzana. Dia mengakui perbuatan itu dilakukan untuk membersihkan nama keluarga dari kesalahan yang dilakukan putrinya.
Menurut organisasi hak asasi manusia, Aurat Foundation, sekitar 1.000 perempuan Pakistan mati di tangan keluarganya. Mereka dibunuh dengan alasan menjaga kehormatan keluarga.
Sebagian kasus seperti ini tidak tuntas di pengadilan. Pasalnya, undang-undang Pakistan memperbolehkan keluarga korban untuk memaafkan pembunuh anggota keluarga mereka. Yang kemudian menjadi dilema adalah bahwa pada kasus pembunuhan atas nama kehormatan, para pembunuh adalah anggota keluarga si korban sendiri. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?