Suara.com - Bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, puluhan aktivis Greenpeace menggelar aksi damai di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada kesempatan tersebut, Greenpeace menyerukan serta mengajak pemerintah yang akan memerintah lima tahun ke depan untuk melestarikan kekayaan alam beserta keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya.
"Jadi kekayaan ini adalah kekayaan yang sebenarnya harus dilindungi dan diselamatkan oleh pemerintahan ke depan, selama lima tahun ke depan program kerja mereka," kata juru kampanye Greenpeace Hindu Mulaika di kantor KPK, Jalan HR. Rasuna Sahid, Jakarta Selatan, hari Kamis (5/6/2014)
Untuk itu, Greenpeace ingin agar para kandidat presiden dan calon presiden yang akan maju ke pilpres nanti memperkuat visi dan misinya dalam bidang penyelamatan lingkungan.
"Hari yang tepat untuk kita membuat permintaan juga kepada KPK dan juga kepada pemerintah, terlebih spesifik kepada para kandidat calon presiden yakni Jokowi-JK dan Prabowo- Hatta, untuk memperkuat visi dan misi mereka dalam menyelamatkan lingkungan di Indonesia," kata Hindu
Selain itu, Hindu juga menerangkan apa alasan Greenpeace untuk menggelar aksinya di kantor KPK.
"Greenpeace ingin mendukung KPK untuk memperkuat lagi peranananya dalam pemerintahan ke depan untuk melindungi kekayaan alam ini dari celah-celah tindakan korupsi," ujar Hindu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta