Suara.com - Seorang gadis asal berusia 9 tahun meninggal akibat amuba yang memakan otaknya. Amuba itu masuk ke dalam otak melalui hidung si gadis saat dirinya sedang berenang.
Gadis asal Kansas, Amerika Serikat tersebut bernama Hally Yust. Awalnya, Hally dilarikan ke rumah sakit setelah menunjukkan gejala seperti penyakit meningitis. Namun, uji medis menunjukkan bahwa Hally terinfeksi amuba dan tidak bisa disembuhkan.
Meski sudah ditangai secara medis, Hally akhirnya meninggal dunia pada hari Rabu lalu.
"Hidup putri kami direnggut oleh organisme amuba yang hidup di air tawar. Kami ingin memberitahukan pada Anda bahwa hal ini sangat jarang terjadi dan ini bukan sesuatu yang perlu ditakutkan," kata keluarga Hally saat diwawancarai Fox News.
Amuba yang masuk ke dalam otak Hally disebut Naegleria fowleri. Amuba tersebut banyak ditemui di danau dan sungai.
Dalam lima dekade terakhir, ada sedikitnya 500 kasus semacam ini. Para dokter mengatakan, jika amuba tersebut sudah ada di dalam otak, tidak ada yang bisa dilakukan. Gejala yang timbul antara lain kaku pada leher, dan sakit kepala. (Mirror)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu