Suara.com - Hakim Mahkamah Konsitusi (MK) Patrialis Akbar berjanji bersikap netral dalam menangani gugatan sengketa Pilpres 2014 yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta di MK.
Patrialis pernah menjadi anggota DPR dari PAN yang kini dipimpin oleh Hatta Rajasa. Dia juga pernah menjabat sebagai Menkumham era SBY.
"Tidak memihak kepada siapapun. Kecuali kebenaran dan keadilan saja," kata Akbar di Gedung Mahkamah Konsitusi, Selasa (5/8/2014).
Patrialis juga mengaku dirinya tidak lagi aktif dalam setiap kegiatan partai untuk menghindari kecurigaan.
"Sama sekali tidak ada, menghadiri partaipun tidak pernah lagi," serunya.
Dia mengklaim kalau sejak dirinya menjadi Hakim Konstitusi, sudah tidak pernah lagi bertemu dengan cawapres nomor urut satu.
"Semenjak saya jadi hakim MK saya tidak pernah ketemu dengan yang namanya Hatta Rajasa sampai sat ini. Telepon pun tak ada, Lebaran pun tak ada (komunikasi dengan Hatta)," jelasnya Patrialis.
"Ngga ada intimindasi, apalagi rayuan-rayuan, ngga ada. Pokoknya kita free ajah semua enjoy aja," tambahnya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara