Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan seluruh pihak untuk mendukung pemimpin dan pemerintahan baru agar secara bersama-sama dapat memajukan Indonesia.
"Dukunglah pemimpin yang akan datang untuk memajukan bangsa ini," kata SBY dalam acara Silaturahim Presiden RI di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (18/8/2014) malam.
Dalam acara Silaturahim Presiden dihadiri antara lain oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, Pasukan Kehormatan Taruna Akademi TNI dan Akpol, Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara.
Selain itu juga dihadiri banyak warga yang menjadi Teladan Nasional serta Juri dan Pemenang Lomba Fotografi Indonesia 2014.
Menurut Presiden, para Teladan Nasional sebetulnya adalah pahlawan pembangunan sehingga diharapkan akan lebih banyak lagi yang berprestasi dan menjadi teladan agar Indonesia cepat menjadi negara yang maju, aman, damai, serta makmur dan sejahtera.
SBY mengingatkan bahwa Indonesia telah merdeka selama 69 tahun, sehingga 31 tahun lagi akan memasuki perayaan Hari Kemerdekaan ke-100 atau berarti sudah 1 abad merdeka.
"Kita memohon kepada Allah SWT sambil bekerja sekuat tenaga dan bersama-sama membangun serta memajukan agar pada 2045 Indonesia yang kita cintai benar-benar menjadi negara yang maju, kuat, dan sejahtera," katanya.
SBY mengutarakan harapannya agar ada di antara para pemuda yang hadir dalam acara silaturahim tersebut dapat tampil sebagai presiden atau wakil presiden RI di masa mendatang.
Presiden Yudhoyono mengingatkan, untuk menjadi pemimpin di mana pun maka seseorang harus mau berjuang bekerja keras dan mau berkorban serta memiliki semangat dan tekad untuk berbuat yang terbaik bagi negerinya.
"Menjadi pemimpin yang berhasil tidak mungkin tiba-tiba datang begitu saja, tetapi mereka yang memiliki tekad yang membaja, berikhtiar dan bekerja keras meraih cita-cita," tutur beliau.
SBY mengemukakan di antara para peserta silaturahim berbeda-beda dari sisi agama, etnis, daerah asal, bahasa serta budaya dan adat istiadat.
"Tetapi saya yakin meskipun berbeda-beda, kita satu," kata Presiden Yudhoyono sambil mengingatkan petuah "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh".
SBY menegaskan, bila Indonesia ingin menjadi negara yang maju dan kuat maka di antara masyarakatnya harus rukun dan bersatu serta tidak bolehh berpecah-belah.
Ia mengingatkan bahwa membangun negara tidaklah semudah membalik telapak tangan dan merupakan hasil kesinambungan dari kerja dan upaya pemerintahan sebelumnya mulai dari Preiden Soekarno hingga saat ini dan akan diteruskan oleh presiden selanjutnya.
"Banyak yang sudah kita capai bersama tapi tidak sedikit yang belum dapat kita capai karena beginilah kodrat pembangunan dan hakikat kehidupan harus selalu dibangun dan diperbaiki," ujar Presiden.
Berita Terkait
-
Dikabarkan Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, SBY Unggah Foto Melukis dengan Tangan Terinfus
-
Cuitan Lawas Anies Soal Jokowi Viral Lagi, Netizen: Anies Saja Ketipu, Apalagi...
-
Temu Kangen di Istana, Topik Obrolan Jokowi dan Relawan: Dukung Gagasan-gagasan Rekonsiliasi
-
Bukber Bareng Jokowi di Istana, Ketua Projo Sebut Ada Laporan soal Pilpres: Tak Terlalu Penting
-
Temu Kangen Relawan di Istana, Jokowi Tegaskan Dukung Gagasan-gagasan Rekonsiliasi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra