Suara.com - Hari ini, 145 tahun silam, Mohandas Karamchand Gandhi lahir di Porbandar, India. Lelaki yang lebih dikenal sebagai Mahatma Gandhi itu adalah tokoh pergerakan kemerdekaan dan pembela hak asasi manusia asal India.
Sosok Gandhi tak bisa dipisahkan dari Satyagraha. Ajaran perjuangan non-kekerasan yang menjadi buah pikiran otentik Gandhi itu masih dikenang hingga kini dan menginspirasi gerakan perlawanan damai di segala penjuru dunia.
Lelaki itu dibesarkan di tengah keluarga pedagang Hindu di Gujarat, India bagian barat. Semasa mudanya, Gandhi berkesempatan kuliah hukum di London, Inggris. Pada tahun 1893, dirinya hijrah ke Afrika Selatan dan membela hak-hak sipil warga India di negeri paling selatan benua hitam itu.
Pada tahun 1914, Gandhi pulang ke India. Di kampung halamannya, Gandhi mengajak petani dan buruh untuk melawan pajak tanah tinggi yang diskriminatif. Menjabat sebagai ketua Kongres Nasional India, Gandhi memimpin rakyat memperjuangkan kemerdekaan dengan jalan non-kekerasan dan non-kooperasi untuk mencapai kemerdekaan. Gandhi juga memperjuangkan pengentasan kemiskinan, hak-hak kaum perempuan, dan menyudahi diskriminasi sistem kasta.
Namun, upayanya bukan tanpa hambatan. Dianggap melakukan konspirasi, Gandhi pun dipenjarakan oleh pemerintah Inggris pada tahun 1922. Setelah bebas, Gandhi tak berhenti. Ia terus mengupayakan reformasi undang-undang demi kesejahteraan kaum petani dan buruh di negeri jajahan Inggris tersebut.
Pascakemerdekaan India, Gandhi terus berkarya. Sayang, upayanya untuk mendamaikan komunitas Muslim dan Hindu di Bengal justru berakhir buruk baginya. Demi perdamaian, Gandhi mendesak India untuk membayar aset yang diutang negara tersebut dari Pakistan, yang notabene mayoritas warganya Muslim. Ternyata, banyak Hindu India yang tak sepakat dengan upaya Gandhi. Salah satunya adalah Nathuram Godse, lelaki yang menghabisi nyawa Gandhi pada 30 Januari 1948. Tiga peluru yang ditembakkan Godse pada jarak dekat bersarang di dada Gandhi.
Lelaki berhati emas itu pun meninggal dunia. Namun, semangatnya tetap tinggal di hati rakyat India. Lelaki sederhana itu dianggap sebagai Bapak Bangsa. Hari lahirnya pada 2 Oktober diperingati sebagai hari libur nasional Gandhi Jayanti. Ada beberapa petuah bijak yang pernah dilontarkan seorang Gandhi dan bersifat universal. Salah satunya adalah "Hate the sin, love the sinner" yang maknanya "bencilah dosa, tapi cintailah pendosanya".
Anda pasti juga tertarik dengan kisah mereka:
Gus Dur, Bapak Pluralisme Indonesia
Bunda Teresa, Menolong yang Termiskin dari yang Termiskin
Fidel Castro, 638 Kali Hampir Mati di Tangan CIA
Nelson Mandela, "Bapak Bangsa" Pecinta Batik Indonesia
Ayatollah Khamenei, Sebut Israel Sebagai "Kanker"
Benito Mussolini, Luar Biasa Benci Pada Yahudi
Barack Obama, Presiden yang Suka "Selfie"
Deng Xiaoping, Tangannya Berlumuran Darah Manusia tak Berdosa?
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu