Istri Perdana Menteri India Narendra Modi yang puluhan tahun hidup terpisah dari sang suami kini muncul dan menuntut hak-haknya sebagai ibu negara. Jashobaden Chimanlal, perempuan yang dinikahi Modi di usia remaja menuntut tunjangan yang sepantasnya ia dapat sebagai istri seorang perdana menteri.
Modi, politisi Partai Bharatiya Janata yang menjabat sebagai Perdana Menteri India sejak bulan Mei, dan Jashobaden dinikahkan oleh kedua orang tua mereka sekitar 45 tahun yang lalu. Namun, keluarganya mengatakan itu hanyalah "ritual formal" dan Modi pun meninggalkan Jashobaden, hanya beberapa saat setelah menikah. Mereka tidak pernah bercerai.
"Saya adalah istri dari Perdana Menteri India yang terhormat," kata Jashobaden yang adalah pensiunan guru itu.
"Saya ingin tahu adakah ketentuan hukum dan konstitusi yang mengatur pengamanan atas diri saya? Sebagai istri dari Perdana Menteri tunjangan apa yang menjadi hak saya?" lanjut Jashobaden.
Sebelumnya, istri Modi memang tidak pernah terlihat di depan publik. Jarang pula dirinya difoto dan diwawancarai. Modi benar-benar menjaga privasi dari istrinya itu.
Menurut saudara Modi, Ashok Modi, pemerintah seharusnya memberikan mobil dan pengawal perempuan. Sebab, Jashobaden tidak nyaman dengan pengawal laki-laki.
"Ia adalah ibu negara dan berhak untuk mendapatkan segala fasilitasnya," kata Ashok seperti dikutip oleh Hindustan Times.
"Ia berhak untuk tinggal bersama (Modi) di Delhi," lanjutnya.
Dalam surat permohonan yang diajukan untuk menuntut haknya, Jashobaden mengeluhkan soal dirinya yang harus menggunakan transportasi publik, sementara para pengawalnya bepergian dengan kendaraan pemerintah.
Jashobaden mengaku khawatir atas keselamatan dirinya. Ia lalu mencontohkan soal mantan perdana menteri India Indira Gandhi yang ditembak mati oleh pengawalnya sendiri pada tahun 1984.
"Gandhi diserang dan dibunuh oleh pengawal pribadinya. Karena itulah saya merasa takut. Tolong beritahu saya rincian soal para pengawal," tulisnya dalam surat permohonannya.
Perempuan beruban itu menuntut jawaban atas suratnya dalam waktu 48 jam, karena menurutnya, ini soal "hidup dan mati". Ia menggunakan nama Jashobaden Narendrakumar Modi di surat tersebut.
Modi sendiri diduga sengaja merahasiakan pernikahannya dengan Jashobaden lantaran takut tidak bisa meniti kariernya di Partai Bharatya Janata yang terkenal kritis terhadap anggotanya yang menikah. Namun, pada akhirnya, Modi mengungkap pernikahannya. Lelaki yang pernah menjabat sebagai kepala menteri negara bagian Gujarat selama puluhan tahun itu untuk kali pertama mengakui pernikahannya saat mengajukan dokumen untuk mengikuti pemilihan umum. (News.com.au)
Berita Terkait
-
Kerumunan Maut di Stasiun New Delhi, 18 Nyawa Melayang
-
5 Kesepakatan Baru! Indonesia-India Tingkatkan Kerja Sama di Berbagai Bidang
-
Prabowo Belajar Langsung dari Modi, Rahasia India Atasi Kemiskinan
-
Indonesia-India Teken 5 Kesepakatan Kerja Sama, dari Kesehatan hingga Kecerdasan Buatan
-
Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke India: Kami Yakin Ini Bermanfaat
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah