Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah akan meminta klarifikasi dari perwakilan Indonesia di Australia terkait apakah ada WNI yang ikut menjadi sandera dalam insiden penyanderaan di Lindt Chocolate Cafe, gedung Martin Place, Sydney, Australia, Senin (15/12/2014).
"Kami tentu perlu mendapatkan klarifikasi yang lebih dalam tentunya, yang lebih akurat. Tentunya kita punya perwakilan di sana. Itu harus membuat laporan yang akurat apa yang terjadi," kata Fahri di DPR, Senin (14/12/2014).
Seperti diketahui, saat ini, kepolisian Australia tengah melakukan pengepungan di sekitar gedung Martin Place. Polisi melihat penyandera di kafe itu merupakan lelaki bersenjata. Polisi belum tahu persis jumlah orang yang disandera. Sementara dua penyandera terlihat menggunakan simbol bendera hitam yang bertuliskan arab mirip dengan lambang ISIS.
Fahri mengatakan insiden tersebut merupakan ranah eksekutif. Itu sebabnya, pemerintahan Joko Widodo diminta berkoordinasi dengan negara yang punya concern yang sama.
"Apalagi kalau ada korban WNI, itu harus dilindungi tidak ada pengecualian, negara harus terlibat di situ," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu
-
Keraguan Publik Atas Keaslian Ijazah Jokowi Kian Membara Meski Bareskrim Menyatakan Asli
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara