Suara.com - Pelayanan buruk yang terjadi di maskapai penerbangan Lion Air masih terjadi, meski sudah mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak. Seperti yang terjadi di penerbangan Lion Air JT 0565 rute Yogyakarta-Jakarta hari ini, Senin (23/2/2015).
Pesawat yang seharusnya berangkat pukul 07.30 WIB ini tinggal landas dari Bandara Udara Adi Sucipto Yogyakarta-Jakarta pukul 12.45 WIB atau mengalami keterlambatan lebih dari 5 jam. Meski terlambat 5 jam, penumpang tidak mendapatkan kompensasi apa pun.
Padahal, peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara yang ditandatangani pada 8 Agustus 2011 menyebutkan keterlambatan 4 jam maskapai harus memberikan ganti rugi Rp300 ribu per-penumpang.
“Jangankan uang ganti rugi, minuman saja dijual oleh pramugari saat menunggu di dalam pesawat. Padahal, kami sudah disiksa lebih dari satu jam di atas pesawat yang tak jalan. Sudah panas, tidak ada AC di dalam pesawat, menunggu lama, eh datang minuman disuruh bayar Rp10 ribu. Keterlaluan,” kata Marina, salah seorang penumpang kepada suara.com.
Sejumlah penumpang sudah mendesak kepada awak pesawat untuk memberikan ganti rugi, termasuk makanan dan minuman, karena aturan bila pesawat delay dua jam akan mendapat makan dan minum. Namun, pihak awak pesawat tak menggubrisnya.
“Penyelia maskapai bilang,” silahkan turun kalau tidak bersedia menunggu. Tangga tengah disiapkan,” katanya.
Sejumlah penumpang yang kesal hanya bisa maki-maki dan memilih turun dari pesawat dan berganti maskapai lain.
Pesawat ini mengalami keterlambatan cukup lama karena tiba di Yogyakarta pukul 11.00 WIB. Seharusnya pesawat ini dijadwalkan tiba di Yogyakarta pukul 07.00 WIB. Penumpang segera masuk ke badan pesawat. Namun sampai di dalam, tiba-tiba ada pengumuman bila pesawat tidak diperkenankan tinggal landas karena bandara sedang dipakai latihan militer TNI AU.
Akibatnya, penumpang “terpanggang” satu jam lebih di badan pesawat. Minim pendingin, tidak ada minuman, bahkan oleh awak kabin minuman tersedia sengaja dijual Rp10 ribu perbotol 600 ml. "Masih saja cari untung saat penumpang tersiksa," kata salah seorang penumpang.
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR