Suara.com - Perbedaan adalah fitrah. Perbedaan itu indah. Ungkapan ini yang sering disampaikan mereka yang menikah beda agama.
Seperti juga pasangan suami istri, dan Paijo dan Sutiyem (32). Perayaan-perayaan keagamaan, seperti Maulid Nabi dan Natal, membuat mereka semakin cinta.
Saat Natal tiba, Sutiyem yang beragama Islam, memberi ucapan Natal kepada suami tercinta. Begitu juga sebaliknya, kalau Idul Fitri tiba, Paijo juga memberikan ucapan selamat.
"Kita saling mengucapkan selamat hari raya pada saat merayakan hari raya masing-masing, baik pada saat natal maupun Idul Fitri. Kalau Natal, saya ucapin setelah suami saya melaksanakan misa di gereja tadi malam," kata Sutiyem yang berprofesi sebagai public relation di salah satu perusahaan kepada Suara.com, Jumat (25/12/2015).
Paijo dan Sutiyem sudah menjalani kehidupan berumah tangga selama dua tahun.
Pasangan suami istri ini tinggal di perumahan Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.
Untuk menjaga perasaan masing-masing, Sutiyem dan suaminya yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur, sepakat kalau perayaan keagamaan tiba, seperti Natal, rumah di Bumi Serpong Damai tidak perlu dipasangi simbol-simbol secara berlebihan.
"Sederhana saja untuk perayaannya (Natal) dan hiasannya, karena mengingat kita beda agama, jadi tidak mau terlalu berlebihan, agar terlihat saling menghargai," kata Sutiyem.
Sama seperti perayaan Idul Fitri, pada perayaan Natal, kata Sutiyem, keluarganya juga silaturahmi dengan anggota keluarga yang lain.
"Kalau hari Natal-nya lebih sungkem ke keluarga besar suami saya. Lalu kita ke makam papanya suami saya dan setelah itu kita merayakan makan siang bersama," kata Sutiyem.
Ia berharap momentum Natal tahun ini bisa membuat keharmonisan keluarga langgeng. Selain itu, dia juga berdoa agar segera dikaruniai momongan.
"Kita berharap segera diberi momongan dan langgeng serta selalu rukun dan saling menghargai dalam berumah tangga," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu