Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyuarakan program mengasuransikan para petani yang mengalami gagal panen.
"Petani akan diasuransikan, sehingga bila gagal panen akan ada pengembalian kerugian bagi mereka," ujarnya pada kunjungannya di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Kamis (17/3/2016).
Mentan dijadwalkan melakukan panen raya jagung di Desa Ombulodata, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara.
Ditegaskan berapapun bantuan yang diminta pemerintah daerah akan disalurkan pemerintah pusat, khususnya untuk meningkatkan swasembada pangan nasional.
"Berapapun yang diajukan, pasti akan disetujui. Maka pemerintah daerah harus minta sebanyak-banyaknya, khususnya alat dan mesin pertanian," ucap Mentan.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia, selain menyukseskan program swasembada pangan, agar negara ini kuat.
Sehingga petani yang gagal panen, harus didukung melalui pengembalian modal agar kembali bisa bercocok tanam.
"Petani yang diasuransikan akan mencegah ketergantungan mereka terhadap tengkulak, maka kesejahteraan bisa tercapai dan produktifitas pertanian mudah terwujud," ucapnya.
Bupati Indra Yasin mengatakan, program asuransi diterapkan pemerintah daerah kepada petani yang gagal panen sejak tahun 2014.
"Gagal panen di daerah ini kebanyakan dipicu akibat dampak bencana alam, baik banjir dan kekeringan sehingga pemerintah daerah memprogramkan penggantian modal usaha pertanian bagi petani yang mengalaminya, selain itu sebagai upaya memutus ketergantungan petani kepada tengkulak," ujarnya.
Program mengasuransikan petani oleh Kementerian Pertanian pun didukung penuh dan berharap berlaku hingga di kabupaten ini, sebab dari 124 ribu penduduk, 60 persennya bermata pencaharian sebagai petani.
Tahun 2015 melalui dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat mengalokasikan Rp70 miliar untuk peningkatan infrastruktur dan produksi pertanian di daerah ini.
Masih ada 20 ribu hektare lahan pertanian produktif yang belum digunakan dari 75 ribu hektare lahan kering tersebar di 11 kecamatan.
Tahun ini, bantuan pemerintah melalui Kementerian Pertanian diharapkan meningkat, khususnya penguatan infrastruktur irigasi, alat dan mesin pertanian serta bibit dan bantuan lainnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?
-
Kembali Datangi DPR, ICW Kirim Surat Keberatan 'Tagih' Informasi Soal Pendapatan Anggota Dewan
-
KontraS Ajukan Tiga Tuntutan untuk Tim Investigasi Demo Ricuh Bentukan Prabowo
-
Dicecar KPK soal SK Korupsi Haji, Eks Sekjen Kemenag 'Lempar Bola' ke Dirjen PHU
-
Total 5 Korban Tewas, Balita Ikut jadi 'Tumbal' Terbakarnya Sumur Minyak Ilegal di Blora