Suara.com - Kandidat presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang berdasarkan hasil hitungan surat suara sementara, unggul dalam perolehan suara pemilihan presiden, pada Selasa (10/5/2016) mengumumkan rencana untuk melakukan perombakan radikal terhadap sistem negara kesatuan Filipina yang mirip dengan sistem pemerintahan Amerika Serikat. Menurut juru bicara Duterte, Peter Lavina, sang mantan Wali Kota Davao tersebut ingin mengadopsi sistem pemerintahan parlementer dan mengubah Filipina menjadi negara federal.
"Itu membutuhkan konsensus nasional yang luas, dimulai dengan meminta kongres melakukan konvensi konstitusi," kata Peter Lavina kepada pers.
"Akan ada penulisan ulang terhadap konstitusi kita," sambungnya.
Usulan untuk membagi pemerintahan yang selama ini terpusat di ibu kota, untuk memberdayakan provinsi-provinsi, sejalan dengan perjuangan Duterte yang selama ini berseberangan dengan pemerintahan. Ia menuding pemerintah berkuasa sebagai pemerintah yang korup.
Lavina juga mengatakan, Duterte akan mengupayakan kesepakatan damai dengan kelompok-kelompok pemberontak di kawasan selatan kepulauan Filipina. Selama ini, pemerintah berkuasa tak mau berkompromi dan memilih jalur perang melawan militansi.
Sikapnya yang menentang tradisi politik kerap dibandingkan dengan kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.
Dalam kampanyenya, lelaki yang kerap menggunakan bahasa-bahasa kasar ini berjanji tidak akan berkompromi dengan kriminalitas dan penyalahgunaan obat terlarang di Filipina.
Duterte memang belum dipastikan menang. Namun, hasil hitungan tak resmi badan pemantau pemilihan presiden menunjukkan bahwa dirinya unggul jauh dari rival-rivalnya. Pada Selasa siang, Duterte tercatat sudah menguasai 39 persen suara. Ia unggul 6 juta suara lebih banyak dari saingat terdekatnya, dengan 90 persen suara yang sudah dihitung, dari 54 juta pemilih. (Reuters)
Berita Terkait
-
Tekuk Vietnam Lewat Adu Penalti, Filipina Kejutan Sempurna SEA Games 2025
-
Hadapi Filipina di Semifinal, Handoyo Tekankan Mental dan Pertahanan Timnas Basket Putri Indonesia
-
Kalahkan Filipina 3-0, Rivan Nurmulki Jaga Asa Medali Emas Voli SEA Games
-
Timnas Voli Indonesia Bidik Juara Grup B, Siap Lawan Siapa Pun di Semifinal SEA Games 2025
-
Peluang Terakhir Megawati Cs, Hadapi Filipina di Perebutan Perunggu SEA Games 2025
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan