Suara.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan siapa saja boleh memakai kaos bertuliskan Turn Back Crime. Menurutnya, tidak ada dampak negatif yang akan muncul kalau warga sipil mengenakannya.
"Saya melihat dampaknya positif karena setiap orang pakai TBC, mengingatkan bahwa setiap kejahatan harus diperangi," kata Badrodin di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).
Pernyataan Kapolri untuk menanggapi isu akan ada pelarangan memakai kaos tersebut untuk kalangan warga sipil. Hal ini menyusul maraknya penggunaan kaos Turn Back Crime di tengah masyarakat.
Kaos tersebut selama ini memang dijual bebas. Bahkan, Polda Metro Jaya juga menjualnya ke warga sipil. Misalnya dalam bazzar yang diselenggarakan Polda Metro Jaya selama tiga hari berturut-turut, Jumat (8/4/2016) hingga Minggu (10/4/2016), di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Kaos tersebut laris manis diburu warga sipil.
Badrodin mengatakan tulisan kaos Turn Back Crime hanyalah moto bagi kepolisian, bukan seragam dinas.
"Saya sampaikan TBC itu bukan uniform polisi, bukan juga uniform interpol. TBC hanya moto dari interpol," kata Badrodin.
Dengan demikian, kata dia, tidak ada larangan kepada warga untuk memakainya.
"Boleh siapa saja pakai. Tidak ada larangan. Mau polisi, apakah kalau ditulis polisi dia pasti polisi? Bukan kan, Itu bukan uniformnya polisi," ujar Badrodin.
Tentu petugas reserse yang sedang operasi tidak memakai kaos tersebut maupun atribut-atribut kepolisian lainnya.
"Kalau reserse tidak ada seragamnya. Kan bisa ditanya. Setiap polisi ada surat tugasnya. Kalau dia mau melakukan penangkapan tapi nggak ada surat dinasnya, itu liar namanya," ujar Badrodin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat